loading=

Lestarikan Adat Munjong Raya, Jaga Kedamaian dan Kebersamaan

Lestarikan Adat Munjong Raya, Jaga Kedamaian dan Kebersamaan
Bupati Sanggau Yohanes Ontot saat mengukuhkan pengurus DAD Tayan Hilir rangkaian dari gawai Dayak Mujong Raya di rumah betang Monggo Tapis Desa Sejotang pada Senin (23/6/2025). Foto: pek/berkatnewstv

Sanggau, BerkatnewsTV. Masyarakat adat Dayak di Kecamatan Tayan Hilir itu menggelar gawai Dayak Mujong Raya di rumah betang Monggo Tapis desa Sejotang.

Bupati Sanggau Yohanes Ontot menilai Gawai Munjong Raya sebagai salah satu kearifan lokal diharapkan mampu memberikan contoh dalam pelestarian adat, tradisi dan budaya, menjaga ekosistem alam, mengelola sumber daya dan mengembangkan ekonomi hijau dan bisa menjadi praktik budaya yang ramah lingkungan.

“Dengan semangat Munjong Raya, marilah terus kita jaga kedamaian, nilai kebersamaan, tolong-menolong dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mari kita jaga dan lestarikan adat, tradisi dan budaya sebagai warisan leluhur dan identitas mulia kita. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, Penompa-Jebata, selalu memberkati dan memberi rejeki berlimpah kepada kita semua,” harapnya saat membuka Gawai Dayak Mujong Raya pada Senin (23/6).

Gawai Dayak Mujong Raya dirangkaikan sekaligus dengan pengukuhan pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) Kecamatan Tayan Hilir.

Baca Juga:

“Pengukuhan dan pelantikan DAD Kecamatan Tayan Hilir sebuah lembaga yang menjadi tiang penyangga budaya dan jati diri masyarakat Dayak.” ujarnya.

Ia menyebut, Dewan Adat Dayak bukan hanya sekadar lembaga seremonial. DAD adalah penjaga martabat, pelindung nilai-nilai luhur, dan benteng terakhir kearifan lokal Dayak di tengah arus zaman yang terus berubah.

Dewan Adat Dayak memegang amanat besar untuk melestarikan dan mengembangkan adat istiadat serta budaya Dayak, menyelesaikan persoalan adat dan menjaga harmoni sosial, menjadi mitra strategis pemerintah, menjaga persatuan dan memperkuat identitas suku Dayak serta merawat keberagaman dalam satu payung besar Dayak yang beradab dan bermartabat.

“Hari ini adalah awal dari tanggung jawab besar. Jabatan bukan sekadar kehormatan, melainkan amanah adat. Oleh karena itu, laksanakan tugas dengan bijak, adil, jujur dan teguh pada prinsip Basengat Ka’ Jubata dan hiduplah dalam contoh teladan. Kita hadir di sini bukan sebagai pribadi-pribadi yang terpisah, tapi sebagai satu rumpun, satu suku, satu keturunan yang bersatu oleh adat, budaya dan tanah leluhur. Mari kita jaga nilai-nilai ini. Jangan biarkan adat hanya jadi tontonan. Jangan biarkan budaya hanya tinggal nama. Anak-anak kita harus tahu dari mana mereka berasal, dan bangga akan identitasnya sebagai orang Dayak,” pungkasnya.(pek)