Sanggau, BerkatnewsTV. Harga Cabai di Sanggau saat ini mengalami penurunan lantaran dipicu isu harga nasional dan pasaran di tingkat lokal.
“Harga Cabai kita dipengaruhi oleh informasi pasar, dimana produksinya sebenarnya stabil, tapi karena adanya berita kenaikan harga dari berbagai platform media maenstrem, harga lokal juga mengikuti pemberitaan tersebut,” kata Kepala Bidang (Kabid) Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perikanan (DKPTPHP) Kabupaten Sanggau, Soni Setiawan, Jumat (16/5).
Soni, sapaan akrabnya mengungkapkan, penyebab lain kenapa harga nasional Cabai bisa mahal dikarenakan hasil produksi Cabai lokal Sanggau ternyata mengikuti harga pasar.
Baca Juga:
- Jelang Imlek Harga Cabai Naik, Permintaan Daging Babi Meningkat
- Harga Cabai di Sanggau Tembus Rp110 Ribu
“Produksi Cabai dari petani juga alur pasarnya berputar dulu baru kembali ke kita. Hal ini dikarenakan penampung produksi Cabai yang stabil menampung Cabai dalam jumlah berapapun memang berada di pasar flamboyan Pontianak,” ungkapnya.
“Sebenarnya di tingkat petani sama sekali tidak mahal. Bayangkan, waktu harga Cabai tembus Rp 120 ribu per kilogram kemarin, harga ditingkat petani hanya Rp 50 ribu per kilogram,” sambungnya.
Kemudian, terang Soni, mengapa harga Cabai di pasaran bisa berkali-kali lipat dari harga asli di tingkat petani, dijelaskannya karena pembeli ini sudah mengkalkulasikan penyusutan Cabai setelah masuk di gudang flamboyan.
“Itukan pasti nyusut timbangannya. Yang awalnya sekilo tapi bisa berkurang dalam dua atau tiga hari kedepan. Para pembeli ini sudah tahu maka jangan heran harga Cabai bisa tiba-tiba mahal. Belum lagi soal kurangnya pasokan dari luar, maka produksi Cabai kita hanya untuk menutupi yang kurang tadi,” pungkasnya.(pek)