Sintang, BerkatnewsTV. Pemuda dan mahasiswa Sintang yang tergabung dalam Mutiara Tingang Indonesia (MTI) menggalang donasi untuk membantu pendidikan anak-anak di Kampung Pengonsah Dusun Gemare Desa Nanga Masau Kecamatan Kayan Hulu.
Masalah ini dikarenakan tidak adanya guru padahal bangunan sekolah dan fasilitas sudah tersedia. Mirisnya, kejadian ini sudah terjadi selama delapan tahun. Sehingga anak-anak di Nanga Masau tidak dapat bersekolah.
Ketua Aksi, Yetro menjelaskan aksi open donasi sebagai bentuk kepedulian sekaligus kritik terhadap pemerintah yang tidak merespon dengan cepat atas pemberitaan viral melainkan hanya memberi klarifikasi sebagai bentuk pembelaan terhadap kelalaian pemerintah.
“Aksi open donasi ini kami lakukan sebagai bentuk kepedulian kami generasi muda sekaligus kritikan kepada pemerintah yang dengan segaja menutup mata dan telinga terhadap isu yang berkembang, melainkan pemerintah melakukan pembelaan dengan adanya klarifikasi Kepala Dinas Pendidikan Sintang,” jelas Yetro, Rabu (11/12).
Baca Juga:
- Sekolah Terbengkalai, Delapan Tahun Anak – Anak di Kayan Hulu Tidak Sekolah
- HIPMI Sintang Berikan Beasiswa Investasi Tanah dan Pendidikan
Mahasiswa Sintang ini juga menyampaikan bahwa aksi yang dilakukan atas ijin serta dukungan berbagai pihak, lapisan masyakat yang telah dijumpai sebagai langkah kongkrit menyampaikan beberapa keperluan di sana seperti mengadakan guru serta fasilitas lainnya. Sehingga pendidikan di Nanga Masau bisa kembali berjalan untuk anak-anak.
“Kami melakukan aksi ini setelah mendapat ijin dari berbagai pihak yang berkenaan dengan masyarakat Sintang. Kami akan mengadakan guru termasuk fasilitas lainnya yang nanti bisa kami lakukan,” papar Yetro.
Yetro pun mengajak seluruh lapisan masyarakat berpartisipasi dalam aksi tersebut dengan tujuan hanya melakukan pelayanan.
“Saya mengajak seluruh lapisan masyakat untuk berpartisipasi dalam aksi kami melaui Rekening BRI atas nama Yetro 740201020313535. Konfirmasi Whatshapp 0857-5081-3185. Sampai saat ini baru ada 2-3 orang yang berpartisipasi tapi kita masih terus berupaya biar banyak partisipan,” ujarnya.(rob)