Pontianak, BerkatnewsTV. Sebanyak 4.746 peserta calon PNS mulai mengikuti tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di lingkungan Pemkot Pontianak.
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian, secara resmi membuka segel ruangan tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk formasi jabatan di Pemkot Pontianak.
Pembukaan segel ini menurutnya bertujuan untuk memastikan ruangan yang dijadikan tempat tes benar-benar steril selama proses pelaksanaan tes berlangsung.
“Jadi tidak ada orang yang bisa intervensi. Bahkan laptopnya juga disegel port USB-nya, agar tidak bisa dimasukkan flashdisk dan semacamnya. Setiap ruangan juga dilengkapi CCTV yang beroperasi 24 jam. Tempat ini juga diawasi oleh pengawas internal seperti Inspektorat,” jelasnya, Rabu (30/10).
Untuk tahun 2024, dengan jumlah 4.746 calon PNS terdapat 388 formasi yang dibuka oleh Pemkot Pontianak. Dimana jumlah tersebut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 61 formasi untuk Tenaga Kesehatan dan 327 formasi untuk Tenaga Teknis.
Baca Juga:
Dari jumlah tersebut, terdapat 24 formasi yang tidak ada pelamar sama sekali. Diantaranya adalah 8 formasi Dokter Spesialis, 9 formasi Penata Kelola Layanan Kesehatan, dan lainnya.
“Jumlah pelamar CPNS di Pemkot Pontianak Tahun ini adalah 8.140 pelamar. Setelah dilakukan Seleksi Administrasi, yang lolos ke tahap selanjutnya yaitu sejumlah 4.746 orang,” ungkapnya.
Menurut Ani Sofian, peserta CPNS Pemkot Pontianak melakukan Tes SKD di beberapa titik lokasi, di antaranya yaitu di Hotel Kapuas Dharma Pontianak. Terdapat juga lokasi tes di luar negeri yaitu Turki karena ada peserta yang melamar formasi di Pemkot Pontianak di sana. Sedangkan pelamar dari luar Kota Pontianak lainnya melakukan tes di titik lokasi masing-masing yang sudah ditentukan.
“Tesnya berlangsung selama 5 hari, mulai dari tanggal 30 Oktober hingga 3 November 2024. Dimana dalam satu hari ada empat sesi dan tiap sesi ada 300 peserta yang mengikuti tes. Itu artinya ada 1.200 orang yang mengikuti tes per hari,” ungkapnya.
“Kita sangat menjaga ketelitian kita. Untuk para peserta, mereka sebelum tes kita verifikasi dulu, kemudian kita cocokan wajahnya dengan data yang terekam di kartu peserta ujian. Jadi peluang untuk joki itu tidak ada. Saya berharap peserta harus tenang. Kemudian konsentrasi. Lalu harus percaya diri bahwa yang bisa meluluskan mereka hanya peserta itu sendiri, tidak bisa ditolong oleh orang lain,” pungkasnya.(ebm)