Pontianak, BerkatnewsTV. Satgas Operasi Udara Karhutla di Kalbar dinyatakan telah berakhir. Satgas ini telah menjalankan tugasnya selama dua bulan sejak Agustus – Oktober untuk melakukan patroli dan pemadaman api dengan menggunakan helikopter.
Ada tujuh helikopter yang dibantukan dari BNPB RI untuk melakukan operasi udara di Kalbar. Helikopter tersebut terdiri dari tiga helikopter patroli dan empt helikopter water bombing.
“Satgas Operasi Udara Karhutla ini berakhir pada hari ini 25 Oktober 2024 meskipun statusnya berakhir pada 31 Oktober akan datang,” kata Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel diwawancarai, Jumat (25/10).
Akan tetapi tambah Daniel, jika tahun depan potensi bencana asap di Kalbar tahun depan tinggi dan minimal dua kabupaten tetapkan status siaga asap maka pihaknya akan kembali mengusulkan ke BNPB untuk kembali mengaktifkan lagi Satgas Udara ini.
Baca Juga:
- Aktifkan Tim Destana dan Pokmas Pencegahan Karhutla
- Karhutla di Kalbar Hanguskan 13 Ribu Hektare Lahan
Disebutkan Daniel, meskipun Satgas Operasi Udara Karhutla di Kalbar ini dinyatakan sudah berakhir pihaknya tetap akan menggerakan Satgas Darat yang ada di seluruh kabupaten/ kota di Kalbar.
“Sebab menurut prakiraan BMKG hingga akhir Oktober nanti potensi terbakar masih sangat tinggi. Karenanya mulai besok kita akan optimalkan Satgas Darat,” jelasnya.
Memang diakui Daniel, kendala yang dihadapi Satgas Darat adalah jangkauan karhutla yang sulit ditempuh.
“Meskipun susah ditempuh, membawa peralatan sulit, sumber air sulit tetapi paling tidak harus dilakukan ground chek. Artinya, jika terjadi kebakaran dan ada masyarakat terdekat maka bisa diberdayakan,” tuturnya.
Karenanya, Daniel juga mendorong pokmas di 100 desa dan 118 desa tangguh bencana untuk turut serta mengeroyok memadamkan api jika terjadi karhutla.(rob)