loading=

Pelestarian Budaya Lewat Kriya

Lestarikan Budaya Lewat Kriya
Pj Ketua Dekranasda Pontianak Anita Ani Sofian, saat menghadiri Expo Kongres VI Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) di Banjarmasin pada Rabu (18/9). Rangkaian JKPI juga membahas tentang melestarikan warisan budaya diantaranya di Pontianak lewat kriya atau kerajinan tangan. Foto: tmB

Banjarmasin, BerkatnewsTV. Salah satu cara pelestarian warisan budaya di Pontianak adalah lewat kriya atau kerajinan tangan.

Pj Ketua Dekranasda Pontianak Anita Ani Sofian, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya dalam upaya pelestarian warisan budaya.

Untuk itu pihaknya berkomitmen mendorong partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya di Kota Pontianak.

“Dekranasda turut ambil peran dalam pelestarian budaya melalui kriya atau kerajinan tangan yang mencerminkan budaya yang ada di Kota Pontianak,” imbuhnya.

Pelestarian warisan budaya ini menjadi topik utama saat Expo Kongres VI Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) di Banjarmasin pada Rabu (18/9).

Baca Juga:

Kongres yang mengangkat tema ‘Menjaga, Melestarikan dan Mengoptimalkan Warisan Budaya dalam Membersamai Kota Pusaka yang Berkelanjutan’ ini dihadiri 77 kabupaten/kota se-Indonesia.

Kongres VI JKPI 2024 dihadiri oleh perwakilan dari berbagai kota pusaka di Indonesia. Acara ini menjadi wadah pertukaran ide, pengalaman dan praktik terbaik dalam pengelolaan kota pusaka yang berkelanjutan.

Anita mengungkapkan bahwa kehadirannya di Expo Kongres VI JKPI ini sebagai bentuk komitmen Dekranasda Kota Pontianak dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya berkaitan dengan kota pusaka. Dekranasda Kota Pontianak turut berpartisipasi dengan membuka booth pada Expo Kongres VI JKPI

“Tema kongres tahun ini sangat relevan dengan upaya-upaya yang telah dan akan terus kami lakukan di Kota Pontianak,” ujarnya.

Ia menilai, sebagai kota yang kaya akan sejarah dan budaya, Pontianak memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai kota pusaka.

Melalui kongres ini, ia berharap setiap daerah dapat berbagi pengalaman dan belajar dari kota dan kabupaten lain. Tentang strategi terbaik dalam mengoptimalkan warisan budaya yang ada di masing-masing daerah.(ebm)