loading=

Pengaruh Kurang Tidur Terhadap Fungsi Kognitif

Pengaruh Kurang Tidur Terhadap Fungsi Kognitif
Pengaruh Kurang Tidur Terhadap Fungsi Kognitif. Desain ilustrasi foto berkatnews.tv

BerkatnewsTV. Kurang tidur dapat menyebabkan hilangnya neuron tertentu di bagian otak yang bertanggung jawab terhadap memori atau disebut dengan bagian otak hippocampus. Hal itu juga yang nantinya akan mengurangi kemampuan seseorang dalam atensi dan pengambilan keputusan dalam proses pembelajaran. Pengaruh kurang tidur juga berdampak terhadap fungsi kognitif.

Tidur merupakan kebutuhan fisiologis yang menghabiskan sekitar sepertiga dari kehidupan manusia. Fungsi tubuh yang baik di siang hari bergantung pada jumlah tidur yang cukup, dan kualitas tidur juga berdampak pada pekerjaan sehari-hari kita . Rata-rata individu membutuhkan 7 hingga 8 jam tidur sehari. Pengurangan durasi tidur atau kelainan tidur berdampak buruk pada kesehatan, kekebalan tubuh , suasana hati, kualitas hidup, dan fungsi kognitif.

Pengaruh Kurang Tidur

Kurang tidur dapat berdampak negatif pada fungsi kognitif, seperti:

Kerusakan neurologis: Kurang tidur dapat merusak hipokampus, bagian otak yang penting untuk pembelajaran dan memori.

Penurunan perhatian: Kurang tidur dapat menyebabkan penurunan perhatian.

Penurunan daya ingat: Kurang tidur dapat menyebabkan penurunan daya ingat, terutama daya ingat jangka pendek.

Pengambilan keputusan: Kurang tidur dapat memengaruhi kemampuan untuk mengambil keputusan.

Gangguan waktu reaksi: Kurang tidur dapat mengganggu waktu reaksi, sehingga menghambat respons cepat terhadap rangsangan.

Penurunan kewaspadaan: Kurang tidur dapat menyebabkan penurunan kewaspadaan, yang dapat berisiko keselamatan, terutama saat mengemudi atau menggunakan mesin.

Kurang tidur kronis dapat meningkatkan risiko penurunan kognitif dan demensia.

Deprivasi tidur akut (ASD) adalah terjaga dalam waktu lama untuk satu periode dan dapat memengaruhi beberapa komponen fungsi kognitif seseorang, termasuk fungsi eksekutif, perhatian, memori kerja, memori jangka panjang, kinerja visual-motorik, pengambilan keputusan, dan fungsi verbal.

Ada dua teori utama untuk menjelaskan efek negatif ini. Yang pertama adalah bahwa ASD menyebabkan penurunan kewaspadaan dan perhatian, yang mengakibatkan gangguan kognitif. Menurut teori ini, kelalaian perhatian adalah alasan utama penurunan kinerja kognitif 5. Teori kedua adalah bahwa ASD memiliki dampak negatif pada korteks prefrontal. Penelitian telah menunjukkan bahwa ASD menyebabkan penurunan metabolisme otak di korteks prefrontal 6, 7 serta hilangnya konektivitas fungsional 8 .

Akan tetapi, literatur mencakup temuan yang saling bertentangan mengenai dampak buruk ASD terhadap kognisi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ASD memiliki dampak negatif pada fungsi kognitif 9, 11 sementara dalam penelitian lain ASD tidak tampak memengaruhi kognisi pada individu yang sehat 12, 14 .

Siapa pun yang merasa mengalami gangguan kognitif atau rasa kantuk berlebihan di siang hari harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dokter dapat membantu mengidentifikasi atau menyingkirkan kondisi lain, termasuk gangguan tidur, yang mungkin menyebabkan gejala-gejala ini. Dokter juga dapat membahas strategi untuk mendapatkan tidur yang lebih baik.

Banyak pendekatan untuk meningkatkan kualitas tidur dimulai dengan menjaga kebersihan tidur yang sehat. Dengan mengoptimalkan lingkungan kamar tidur dan kebiasaan serta rutinitas sehari-hari, Anda dapat menghilangkan banyak hambatan umum untuk tidur.

Menetapkan waktu tidur dan jadwal tidur yang teratur, menghindari alkohol dan kafein di malam hari, dan meminimalkan penggunaan perangkat elektronik di kamar tidur adalah beberapa contoh kiat menjaga kebersihan tidur yang dapat memudahkan Anda untuk beristirahat dengan baik setiap malam.

Itu lah informasi pengaruh kurang tidur terhadap kognitif yang perlu anda ketahui. Semoga dapat menjadi pedoman dalam menjalani pola hidup yang sehat sehari-hari.(*)