Pontianak, BerkatnewsTV. Kasus ibu tiri membunuh anak di Jalan Purnama Kecamatan Pontianak Selatan menghebohkan warga Pontianak.
Sebelum kasus ini terungkap, laporan kehilangan atas korban yang masih berusia 6 tahun tersebut telah beredar di sejumlah media sosial dan grup whatsapp.
Laporan itu dibuat oleh pelaku bersama suaminya di Mapolda Kalbar.
Dalam Pra-rekonstruksi yang digelar Sabtu (24/8) pagi terungkap bahwa pelaku telah melakukan penyiksaan dengan kejam terhadap korban.
Pra-rekonstruksi yang langsung dipimpin oleh Wadirreskrimum Polda Kalbar AKBP Harry Yudha Siregar itu memperagakan 37 adegan di kediaman pelaku Komplek Purnama Agung Jalan Purnama.
“Pra-rekonstruksi yakni untuk mencocokkan fakta dan keterangan IF yang merupakan terduga pelaku atas tewasnya N,” jelas Harry Yudha.
Baca Juga:
- Pembunuhan Dekat Rumdin Kapolres, WJ Habisi Nyawa Mantan Istri
- Tertangkap, Pelaku Pembunuhan Pasutri Lansia Ternyata Tetangga
Disebutkannya, 37 adegan yang diperagakan langsung oleh tersangka IF ibu Tiri korban, yakni merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi sejak hari Senin hingga Kamis kemarin.
Harry menyebutkan bahwa fakta dugaan penyiksaan yang dilakukan oleh ibu tiri membunuh anak di Pontianak terungkap saat melakukan pra-rekonstruksi. Di mana dugaan penyiksaan itu berupa pemukulan dan mendorong korban hingga korban terjatuh, di mana ini yang diduga memungkinan menyebabkan korban meninggal dunia.
“Terungkap fakta adanya pemukulan, dan mendorong korban hingga korban terjatuh dan kemudian mengalami sesak dan akhirnya meninggal dunia,” bebernya.
Untuk hasil visum kemarin, terlihat ada tanda-tanda kekeran pada tubuh anak berusia 6 tahun tersebut, yakni pada bagian mata, kepala bagian belakang dan organ bagian dalam
“Namun untuk lebih pasti kekerasan yang mana menyebabkan korban meninggal dunia kita masih menunggu hasil otopsi,” ucapnya.
Ia juga menjelaskan terkait dengan dimasukan korban di dalam karung hal tersebut benar adanya. Di mana hal ini dilakukan agar selamat dari ayah korban apabila menanyakan keberadaan korban.
“Itu benar adanya (korban dimasukan ke dalam karung,red). Kemudian korban ditutup pakai plastik dan tumpukan kardus,” pungkasnya.(ebm)