Description

Berantas Narkoba di Mempawah, Danrem 121/ABW Bentuk Radar Embrio Antinarkoba

Komandan Korem 121/ ABW Brigjen Luqman Arif memasang rompi Radar Embrio Antinarkoba yang telah dibentuk di Kabupaten Mempawah, Selasa (3/7) untuk mencegah dan memberantas peredaran narkoba
Komandan Korem 121/ ABW Brigjen Luqman Arif memasang rompi Radar Embrio Antinarkoba yang telah dibentuk di Kabupaten Mempawah, Selasa (3/7) untuk mencegah dan memberantas peredaran narkoba. Foto: rob

Mempawah, BerkatnewsTV. Setelah terbentuk di Entikong kawasan perbatasan RI – Malaysia, Komandan Korem 121/ABW Brigjen TNI Luqman Arif juga membentuk Radar Embrio Antinarkoba di Kabupaten Mempawah.

Radar Embrio Antinarkoba terdapat berbagai elemen masyarakat mulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, BUMN, hingga media massa.

“Radar Embrio Antinarkoba ini diharapkan dapat ikut membantu memberantas peredaran narkoba di Kalbar khususnya di Kabupaten Mempawah,” kata Luqman, Rabu (3/7).

Pembentukan Radar Embrio Antinarkoba ditandai dengan pemasangan rompi dan topi yang berlangsung di lapangan tembak Yonif 643 Wanara Sakti di Kabupaten Mempawah.

Menurut Luqman peran serta dan partisipasi masyarakat sangat diperlukan untuk memberantas peredaran narkoba yang telah banyak merusak generasi muda.

Baca Juga:

“Dengan keterbatasan TNI Polri maka harus adanya dukungan dari masyarakat Mempawah itu sendiri. Kita harus merangkul semua elemen. Perbatasan kita begitu panjang yakni 398 km yang diawaki hanya dua batalyon, belum lagi tugas ke dalam, ke Singkawang, ke Mempawah hingga ke Pontianak. Kita harus berlapis merangkul semua elemen,” terangnya.

Sebab menurut Luqman yang dihadapi adalah sebuah jaringan kartel, musuh bersama sehingga harus diperangi bersama. Narkoba telah merusak generasi muda. Mereka adalah aset negara yang harus diamankan dan dilindungi

“Harapan saya, Radar Embrio Antinarkoba ini menjadi mata dan telinga dan pagar hidup. Segera laporkan ke aparatur jika menemukan adanya narkoba. Sehingga sama-sama kita bahu membahu untuk menggagalkan peredaran narkoba. Disitu saya tekankan,” tegasnya.

Radar Embrio Antinarkoba telah terbentuk di lima kabupaten terutama yang memiliki kawasan perbatasan dengan Malaysia.

“Sebab Kalbar sudah bisa dikatakan darurat narkoba. Karenanya Radar Embrio Antinarkoba sudah dibentuk dimulai dari Kapuas Hulu, Sintang, Sanggau, Bengkayang Sambas dan sekarang Mempawah. Ini yang harus kita jaga. Karena Kita tahu sudah lebih dari 100 kg anggota telah menggagalkan peredaran narkoba di perbatasan,” tuturnya.

Luqman juga menyatakan TNI telah membangun komunikasi dengan pihak Malaysia dalam hal ini PDRM dan TDRM untuk mencegah masuknya narkoba ke Indonesia.

“Kita selalu menyampaikan ke mereka bahwa ini merupakan musuh bersama bukan hanya kepada TNI saja. Karena selama saya di sini, narkoba itu masuk dari sana (Malaysia) bukan dari kita ke sana. Jadi, kita harus bersama-sama,” pungkasnya.(rob)