Kubu Raya, BerkatnewsTV. Sebanyak 20 mahasiswa Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian dan LPPM Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Kalbar dilatih tentang ketahanan pangan melalui Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) pada Senin (11/12) di Desa Punggur Besar Kecamatan Sui Kakap Kabupaten Kubu Raya.
Ketua Prodi Agribisnis, Didik SP MP mengatakan ada dua materi disampaikan oleh tim PKM. Pertama, cara menjaga ketahanan pangan rumah tangga. Materi ini disampaikan Marisa Meiratania. Dosen ini menjelaskan cara memanfaatkan lahan pekarangan rumah tangga.
Lahan itu bisa ditanami berbagai jenis sayuran dan tanaman obat seperti kangkung, sawi, mentimun, cabe, tomat, kunyit, jahe, kencur dan lainnya.
Dengan adanya budidaya di lahan pekarangan ini diharapkan bisa mengurangi pengeluaran rumah tangga. Bahkan, bisa menjadi apotek hidup.
Materi kedua disampaikan Didik SP MP mengenai cara menjaga ketahanan pangan rumah tangga dengan pola makan yang baik. Inti materi yang disampaikan berupa cara mengatur pola konsusmi yang baik. Dalam mengkonsumsi makanan menyesuaikan sesuai usia dan jenis kelamin.
Baca Juga:
“Hal mendasar dari kegiatan ini adalah masih banyak petani belum paham soal ketahanan pangan di rumah tangganya sendiri. Lewat PKM yang tidak hanya melibatkan dosen, tapi juga mahasiswa ini mencoba memberikan pemahanan apa yang dinamakan ketahanan pangan.
Selain itu juga dalam konsumsi kesehariannnya setiap kali makan terdiri dari 1/3 sumber karbohidrat. Sumber itu seperti beras, jagung, ubi, atau sagu. Dianjurkan juga untuk mengkonsumsi pangan lokal. Kemudian, 1/3 lagi adalah sayuran sebagai sumber vitamin, mineral dan serat deperti bayam, kangkung, sawi, gambas, mentimun dan lain-lain.
Selain itu, 1/6 adalah lauk pauk sebagai sumber protein deperti daging, ayam, telur, tahu, tempe, udang ikan dan lainnya. Lalu, 1/6 lagi adalah buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral seperti pisang, langsat, pepaya, jambu, manggis, matoa, rambutan untuk buah buahan juga dianjurkan untuk mengkonsumsi buah-buahan lokal agar mudah terjangkau baik dari segi harga maupun kualitas nya.
Banyak peserta belum memahami perihal pola konsumsi itu. Banyak di antaranya beranggapan bahwa yang dinamakan sayuran adalah sayuran yang dibeli di pasar. Padahal di sekitar tempat tinggal mereka ada beberapa jenis sayuran yang bisa dimanfaatkan seperti daun ubi, kangkung, pakis, daun singkil, rebung dan lainnya. Ini sama juga halnya dengan buah-buahan dan lauk pauk bisa ditemukan mudah di sekitar rumah.
Pengakuan beberapa mahasiswa, pola konsumsi yang sering mereka lakukan adalah porsi nasi lebih banyak dari lainya.
Bahkan, ada peserta tidak menyukai sayuran. Melalui kegiatan PKM ini diharapakan ibu-ibu bisa menyadari pentingnya menjaga pola makan/konsumsi hidup sehat agar tidak mudah terkena penyakit.
Salah satu warga RT 051/ RW 002 Desa Punggur Ratna mengakui masih sedikit warga yang memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam jenis sayuran ataupun obat-obatan. Selain itu, warga juga sering mendapatkan sayur yang didatangkan dari luar desa.
Hal ini sangat miris apalagi potensi lahan yang dimiliki warga masih banyak. “Saya berharap warga bisa memanfaatkan lahan pekarangan untuk ketahanan pangan rumah tangganya sendiri,” harapnya.(tmB)