Kubu Raya, BerkatnewsTV. Dua desa yakni Desa Punggur Kecil dan Desa Sungai Kakap Kecamatan Sungai Kakap menjadi sasaran tim Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan KB (DP3KB) Kubu Raya untuk turunkan stunting.
Kegiatan penyuluhan program bangga kencana dan pembinaan tenaga lini lapangan menyasar ke rumah penduduk yang notebonenya telah diketahui mengalami kasus stunting, ibu hamil, maupun pernikahan dibawah umur.
Kepala Bidang Perubahan Prilaku DP3KB Kubu Raya, Nani Nila Kusuma mengatakan dari empat lokasi yang dikunjungi tim salah satunya ada terjadi stunting.
Dalam kasus tersebut pihaknya menyampaikan KIE (komunikasi informasi dan edukasi) terhadap bumil, maupun warga yang terindikasi stunting.
“Tadi juga kita sampaikan ke yang terpapar stunting untuk melakukan rujukan. Sedangkan ke ibu hamil kita lebih tekankan untuk menjaga kesehatannya,” terangnya, Rabu (25/10).
Baca Juga:
- Kubu Raya Dapat Insentif Stunting Rp6,6 Miliar, Ma’ruf Amin: Tingkatkan Kader Kesehatan
- Kasus Stunting Kubu Raya Dibawah Angka Nasional
Menurut Nani faktor terjadinya stunting ada dua yakni ditinjau dari spesifik, sensitif. Adapun faktor spesifik dapat terlihat dari kesehatan.
“Sedangkan sensitif ini banyak bisa dari lingkungan yang tidak bersih, pola asuh, serta sanitasi,” tambahnya.
Pendataan berkas penanganan stunting dan bumil lanjutnya akan dievaluasi oleh ahli gizi, ahli kandungan serta dokter kandungan. Nani berharap di tahun 2024 target nasional penurunan stunting 14 persen dapat tercapai di daerah ini.
“Kubu Raya kalau melalui data Survai Status Gizi Indonesia (SSGI) itu sebesar 27,6 persen. Jadi ada penurunan dari tahun 2021-2022 sebesar 17,2 persen,” ungkapnya. (dian)