Sanggau, BerkatnewsTV. Bulog enggan membeli beras petani terutama yang ada di Sanggau lantaran tidak memenuhi kualifikasi. Ternyata ada dua hal penyebabnya.
Yakni harga jual petani masih di atas harga pokok pembelian (HPP) Pemerintah dan petani kesulitan memenuhi persyaratan kualitas beras yang ditetapkan oleh Pemerintah
“Inilah persoalan yang kita hadapi sehingga kami kesulitan membeli beras petani Sanggau,” ungkap Kepala Bulog Kantor Cabang Sanggau, Hendra Dionisius.
Hendra menjelaskan, kualitas beras yang dibeli Bulog berdasarkan ketentuan Pemerintah wajib memenuhi beberapa kriteria diantaranya derajat sosoh 95 persen, kadar air maksimal 14 persen, butir patah maksimal 20 persen, dan butir menir maksimal 2 persen.
“Petani kita belum mampu memenuhi syarat ini. Jika beras yang dihasilkan petani sesuai kriteria kami akan beli Rp 9.950 Kg, untuk gabah kami beli Rp 6.300,” ungkapnya.
Baca Juga:
Dikarenakan petani Sanggau belum mampu memenuhi kriteria beras yang ditetapkan, pihak Bulog terpaksa mendatangkan beras dari beberapa daerah untuk memenuhi ketersediaan pangan, diantaranya Sulawesi Selatan, NTB, dan Jawa Timur.
“Ada juga diimport dari Thailand dan Vietnam,” terang dia.
Selain karena harga jual petani masih di atas HPP Pemerintah dan tidak memenuhi kualitas yang ditetapkan Pemerintah, faktor lain yang juga mempengaruhi keengganan petani menjual berasnya kepada Bulog.
“Beberapa yang pernah kami temui memang petani lebih memilih menyimpan gabahnya di rumah untuk konsumsi sendiri, dan hampir setiap daerah kearifan lokal ini masih kuat. Mungkin masih ada kearifan lokal yang sampai saat ini masih dipegang petani kita, dan kita memaklumi hal itu,” pungkasnya. (pek)