loading=

Umat Buddha Mandikan Patung Rupang Buddha

Memperingati Hari Tri Suci Waisak 2567 Buddhis Era (BE) ratusan umat Buddha saling bergantian memandikan patung Rupang Buddha di Vihara Vajra Bumi Kertayuga, Mingggu (4/5). Foto: dian
Memperingati Hari Tri Suci Waisak 2567 Buddhis Era (BE) ratusan umat Buddha saling bergantian memandikan patung Rupang Buddha di Vihara Vajra Bumi Kertayuga, Mingggu (4/5). Foto: dian

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Memperingati Hari Tri Suci Waisak 2567 Buddhis Era (BE) ratusan umat Buddha saling bergantian memandikan patung Rupang Buddha.

Ritual menyirami air dengan bunga-bunga ke patung Rupang tersebut, dilakukan usai para umat Budhha melaksanakan kebaktiaan yang berisi doa bersama di Vihara Vajra Bumi Kertayuga, yang dipimpin para Biksu.

Salah satu Biksu Vihara Vajra Bumi Kertayuga, Lian Sui Fashi mengatakan memandikan Patung Rupang Buddha wajib dilaksanakan oleh seluruh umat Buddha. Ini dilakukan agar, keadaan bathin selalu dalam keadaan bersih.

“Memandikan Rupang itu sama juga membersihkan diri kita, agar tubuh serta pikiran kita bersih (membersihkan diri dari karma) sehingga kita berprilaku kepada sesama dalam keadaan bersih,” ucapnya di Sui Raya, Minggu (4/6).

Baca Juga:

Dijelaskannya masing-masing vihara melaksanakan Waisak dengan agenda yang berbeda, namun disetiap memperingati Hari Waisak memandikan patung Rupang merupakan inti dari seluruh ibadah yang dilakukan umat Buddha.

“Sedangkan di Vihara ini, kita menyediakan tiga patung Rupang. Karena antusias masyarakat sangat luar biasa setelah terlepas dari pandemi,” katanya.

Sementara salah satu umat Buddha yang merayakan Hari Waisak, Ines (24) warga Tanjungpura Pontianak Kota merasa disaat memandikan patung Rupang Buddha sama juga dengan memandikan diri sendiri. Dengan harapan agar dosa-dosa yang pernah dilakukan hilang terlepas setelah dimandikan.

“Ditahun ini Patung Rupangnya bertambah tiga. Mungkin karena ramai umat yang merayakan Waisak disini, dibuat tiga baris supaya cepat prosesinya,” kata wanita muda, yang datang bersama orang tua perempuannya. (dian)