Data Stunting Berbeda, Farhan Tegaskan Pakai Satu Data

Wakil Bupati Ketapang Farhan saat rakor rembuk stunting pada Jumat (19/5) menegaskan data stunting. akan menggunakan Satu Data agar tidak ada lagi terjadi perbedaan
Wakil Bupati Ketapang Farhan saat rakor rembuk stunting pada Jumat (19/5) menegaskan data stunting. akan menggunakan Satu Data agar tidak ada lagi terjadi perbedaan. Foto: naufal

Ketapang, BerkatnewsTV. Meskipun data stunting di Ketapang terdapat dua versi, namun angkanya masih tergolong tinggi dari rata-rata nasional.

Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 angka stunting Ketapang 22,3 persen sedangkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) menyentuh angka 19,12%.

Wakil Bupati Ketapang Farhan menegaskan dalam permasalahan data, pemerintah daerah akan memakai Satu Data Indonesia (SDI) yang akan diajukan kepada pemerintah pusat sehingga angka penurunan stunting di Ketapang jelas dan terarah.

Baca Juga:

  • Ketapang Raih Penghargaan Berhasil Turunkan Stunting
  • Ini Hambatan Ketapang Turunkan Stunting

“Kita itu intinya inginkan Satu Data, jadi kita ingin terus berjuang untuk menjelaskan kepada pemerintah pusat cukup Satu Data saja yang dipakai, karena kalau Satu Data-kan dapat jelas angka stuntingnya, kalau banyak data yang dikeluarkan kita bingung karena ada data yang stunting yang turun dan ada angka stunting yang tidak turun,” terangnya.

Karenanya lewat rakor Percepatan Penurunan Stunting (PPS) pada Jumat (19/5) itu, Farhan meminta Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk saling berkoordinasi dan bersinergi menurunkan angka stunting.

TPPS harus memiliki program-program yang berkaitan dengan penurunan stunting.

“Ini judulnya rapat koordinasi, tentu memadukan program-program yang harus kita intervensi sesuai dengan tugas masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau unit kerja terkait untuk mengatasi secara bersama persoalan stunting ini,” jelas Farhan.(naf)