Ketapang, BerkatnewsTV. Sektor pendidikan di Ketapang dihadapkan dua masalah penting yang harus menjadi perhatian serius pemangku kepentingan dan pengambil kebijakan.
Dua masalah di sektor pendidikan tersebut yaitu akses sekolah dan peningkatan kualitas guru dan anak-anak didik.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ketapang Ucup Supriatna mengatakan dua masalah penting ini berdampak terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada kategori Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) dan Harapan Lama Sekolah (HLS) Ketapang.
“Untuk mengatasi permasalahan ini kita melakukan inovasi dengan Gerakan Ayo Sekolah atau kita sebut dengan GAS,” ujarnya ditemui usai Hari Pendidikan Nasional, Selasa (2/5).
Baca Juga:
Menurutnya upaya ini untuk memastikan bahwa semua anak-anak sekolah di Ketapang wajib bersekolah sehingga pendidikan kita menjadi lebih maju.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Selama 5 tahun RLS dan HLS di Ketapang terus meningkat. Pada tahun 2021 RLS Ketapang 7,46 dan HLS 11,81 persen.
Di tahun 2022 RLS Ketapang naik di angka 7,48 dan HLS naik sebesar 11,95.
Di tahun 2022 Kabupaten Ketapang berada di urutan keempat pada kategori RLS dan HLS se-Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat dengan urutan Kota Pontianak, Kota Singkawang, Kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Ketapang.
Wakil Bupati Ketapang Farhan menekankan perlunya evaluasi-evaluasi dalam bidang pendidikan. Dasar evaluasi itu lah pemerintah dapat menentukan yang baik dan kurang.
Hal ini diperlukan untuk kemajuan pendidikan dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, sehingga Ketapang mampu bersaing dengan SDM dari daerah-daerah lain.
“Tentu yang sudah baik akan dipertahankan dan terus ditingkatkan, mana yang masih kurang baik dievaluasi, diintervensi dan dan kita perbaiki untuk mengarah kepada kemajuan dunia pendidikan dan pengembangan SDM Ketapang menjadi unggul mampu bersaing dengan SDM dari daerah-daerah lain, itulah cita-cita Kabupaten Ketapang,” harapnya.(naf)