Description

Mengenal Nikmatnya Lemang Sebagai Menu Idulfitri

Nasi lemang yang dibuat dengan menggunakan bambu dengan cara di bekar ini tidak hanya digemari pada saat buka puasa ramadan namun juga sebagai menu pelengkap Idulfitri
Nasi lemang yang dibuat dengan menggunakan bambu dengan cara di bekar ini tidak hanya digemari pada saat buka puasa ramadan namun juga sebagai menu pelengkap Idulfitri. Foto: dian

Pontianak, BerkatnewsTV. Berbahan beras ketan dengan kandungan satu liter santan kelapa yang telah dibumbui, dibalut dengan daun pucuk pisang muda dibakar dalam sebatang bambu berukuran 1 Meter, penganan yang dikenal lemang ini mengunggah selera untuk disantap dalam kondisi hangat.

Memasak lemang hingga matang memerlukan waktu hampir tiga jam lamanya, proses api dengan kayu bakar membuat panganan ini sangat alami dalam kemasannya. Bambu sebagai pembungkusnya yang telah dipakai, juga tidak dapat digunakan lagi. Sehingga produksi lemang sangat tergantung dengan tumbuhan berumpun ini.

Lemang sering dijumpai pada saat bulan puasa Ramadan, sebagai menu buka puasa dengan kultur lembut memiliki rasa gurih alami lemang lebih nikmat dimakan dengan adonan sambal sesuai selera. Tak jarang biasanya disajikan untuk menu Idulfitri bersama opor ayam maupun rendang daging.

Satu diantara pembuat lemang 30 tahun lamanya ada di Pontianak Barat, Jalan H. Rais A. Rahman dia adalah Rabuansyah lebih dikenal Iwan Flamboyan.

Baca Juga:

Pria dengan tiga cucu ini mengaku bambu yang didatangkannya dari Sungai Ambawang Kubu Raya, pemesanan bambu di bulan puasa Ramadan mencapai 500 batang dengan panjang 6-7 Meter dengan harga per batang Rp6.000.

“Jadi satu batang bambu dipotong menjadi tujuh hingga delapan bagian. Yang dimana setiap bambu lemang kacang merah maupun orisinil dijual Rp 30 Ribu,” ucapnya, Sabtu (15/4).

Rabuansyah mengatakan di bulan puasa Ramadan ini usaha rumahannya setiap harinya memproduksi 200 potongan bambu lemang, para pemesan kata dia berasal dari lokal Kubu Raya-Mempawah.

Usaha ini dilakoninya bersama sembilan orang pemuda yang masing-masing mempunyai tugas yang sama, berawal membersihkan bambu yang sudah diisi daun pucuk pisang, mengisi beras ketan, memberi santan, membakar, hingga mempertahankan api pembakaran yang merata..

“Lemang dengan kualitas baik itu, dari bumbu santannya dengan proses api perlahan-lahan karena api yang besar tidak baik untuk sebuah lemang istimewa,” jelas Iwan. (dian)