Description

Tahun Ajaran Baru Gambut dan Mangrove Dikenalkan di Sekolah

Guru-guru di Kubu Raya yang mengikuti Bimbingan Teknis Mata Pelajaran Muatan Lokal (Mulok) gambut dan mangrove yang diselenggarakan World Agroforestry (ICRAF) bekerja sama dengan BRGM, Blue Forest, WWF serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu Raya maupun Provinsi Kalbar, Kamis (4/8)
Guru-guru di Kubu Raya yang mengikuti Bimbingan Teknis Mata Pelajaran Muatan Lokal (Mulok) gambut dan mangrove yang diselenggarakan World Agroforestry (ICRAF) bekerja sama dengan BRGM, Blue Forest, WWF serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu Raya maupun Provinsi Kalbar, Kamis (4/8). Foto: tommy

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu Raya berkomitmen menerapkan, melestarikan dan memperkenalkan dasar-dasar gambut dan mangrove kepada siswa-siswi tingkat dasar dan menengah.

“Diantaranya bagaimana kurikulum ini bisa dikelola dan dilaksanakan di sekolah sekolah target,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu Raya, M Ayub, usai Bimtek Guru Mata Pelajaran Mulok Gambut dan Mangrove, Kamis (4/8).

Mengenai gambut dan mangrove tidak semestinya di terapkan pada mata pelajaran khusus, namun nilai-nilai tersebut dapat diselipkan di mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA dan IPS.

Baca Juga:

Terkait mata pelajaran yaitu tentang Pendidikan Lingkungan Gambut dan Mangrove untuk diimplementasikan di sekolah-sekolah terpilih terbagi atas tiga kategori, yaitu yang berada di lingkungan gambut, berada di lingkungan mangrove, dan berada di bukan lingkungan gambut dan mangrove.

“Di tahun ajaran baru ini secepatnya akan kita lakukan evaluasi mengenai kurikulum baru ini. Insyaallah minggu depan akan segera dilaksanakan uji cobanya,” ungkapnya.

Diketahui puluhan guru dari sejumlah di Kubu Raya mengikuti Bimbingan Teknis Guru Mata Pelajaran Muatan Lokal (Mulok) gambut dan mangrove yang diselenggarakan World Agroforestry (ICRAF) bekerja sama dengan BRGM, Blue Forest, WWF serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu Raya maupun Provinsi Kalbar.

Menurut Ayub dari hasil diskusi mengenai sistem kurikulum baru dimana pentingnya menanamkan dasar-dasar pelajaran ini, dengan cara ini siswa-siswi dapat mempelajari cara rehabilitasi, menghindari karhutla dan ancaman degradasi lahan.(tom)