Description

Pengrajin Anyaman Rotan di Kalbar Langka

Langkanya pengrajin rotan membuat sejumlah toko kerajinan rotan kesulitan memiliki barang kerajinan. Seperti yang dialami Toko Rotan di Kota Pontianak
Langkanya pengrajin rotan membuat sejumlah toko kerajinan rotan kesulitan memiliki barang kerajinan. Seperti yang dialami Toko Rotan di Kota Pontianak. Foto: Tommy

Pontianak, BerkatnewsTV. Langkanya pengrajin rotan membuat sejumlah toko kerajinan rotan kesulitan memiliki barang kerajinan.

Seperti yang dialami Toko Rotan di Jalan Imam Bonjol Kota Pontianak yang menjual barang kerajinan rotan seperti lemari, kursi, meja, rak sepatu, kap lampu, kursi goyang, tikar dan sebagainya.

“Kami sangat kekurangan ahli pembuat mebel dari rotan. Untuk mencarinya sangat susah,” makanya kami mengambil stok mebel dari luar, ujar Penjaga Toko Rotan di Jalan Imam Bonjol no 29, Feri (49) saat ditemui BerkatnewsTV, Minggu (30/7).

Adapun tenaga ahli yang dimaksud adalah pengrajin anyaman rotan dan pembuat rangka mebel rotan. Minimnya tenaga ahli tersebut sulit dicari, mungkin ada sebagian ada namun di pedalaman kampung di Kalimantan Barat.

Feri mengatakan, saat ini industri mebel rotan di Pontianak sedang berjuang dimana hambatan mengenai bahan baku yang harus dipesan terlebih dahulu.

Baca Juga:

Namun, kekurangan tenaga ahli pengrajin mebel rotan juga membuat angka industri tersebut dikhawatirkan tak bisa bertahan lama.

Untuk menaikkan upah tenaga ahlinya, para pengusaha mebel rotan pun dihadapkan pada masalah lain. Yakni biaya produksi yang nantinya akan menjadi naik.

Padahal, kenaikan biaya produksi akan membuat harga produk mebel rotan menjadi lebih mahal. Jika itu terjadi, maka produk mebel rotannya akan sulit bersaing.

Feri berharap pemerintah, terutama Pemkot Pontianak, bisa berperan untuk mengatasi masalah tersebut. Seperti misalnya dengan mengadakan pelatihan rutin atau mendirikan sekolah khusus pemanfaatan rotan di Pontianak.

Sekolah rotan itu, seperti misalnya SMK yang memiliki jurusan kerajinan rotan. Selain itu, adapula jurusan design, anyam, dan rangka.

“Jika sekolah tersebut telah berdiri, maka industri-industri mebel rotan bisa berkoordinasi dengan sekolah-sekolah itu untuk dapat menerima dan mempekerjakan lulusan-lulusannya,” harapnya.(tom)