Kubu Raya, BerkatnewsTV. Setelah pensiun dari guru, Sukemi mencoba menggeluti usaha beternak yaitu sapi dan kambing di rumahnya Parit Bugis Desa Arang Limbung Kabupaten Kubu Raya.
Memang ketika ia masih bekerja sebagai seorang guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) di sebuah sekolah dasar Kecamatan Sungai Raya, Sukemi sudah mulai mencoba beternak. Namun belum menjadi usaha pokok.
Akan tetapi ternyata menjadi seorang pensiunprenuer, usahanya semakin berkembang cuan pun kian bertambah. Padahal awalnya hanya mengisi waktu kosong, namun semakin hari ia kian asyik menjalaninya.
Apalagi, alasan Sukemi untuk pakannya sangat mudah diperoleh, yaitu rumput yang berada di sekitar rumah.
“Namun harus juga hati-hati jangan sampai rumput yang digunakan untuk pakan ternyata telah disemprot racun rumput. Jadi harus seleksi mencari rumput yang bagus. Sedangkan untuk pakan bisa kambing bisa alternatif berupa kulit pisang, daun nangka dan daun gelonggong,” kata Sukemi ditemui berkatnewsTV, Selasa (5/7).
Awalnya sapi dan kambing yang diternakkan di belakang rumahnya hanya empat ekor. Namun sekarang terus bertambah. Sapi saja mencapai enam ekor sedangkan kambing 20 ekor.
Perawatan kandang juga merupakan salah satu unsur yang perlu diperhatikan. Peternak harus rutin menjaga kebersihan kandang.
Baca Juga:
- Jelang Idul Adha, Peternak Hewan Kurban Kebanjiran Order di Tengah Wabah PMK
- Jelang Idul Adha, Penjual Kambing Kurban Menjamur
Kandang kambing menurut Sukemi tidak terlalu repot, karena untuk lantai kandang kambing diberi celah sehingga kotoran kambing langsung jatuh ke tanah, kotorannya pun bisa dijual sebagai pupuk.
“Dan yang paling penting adalah proses perawatan kambing, Di sini peternak harus melakukan perawatan secara berkala karena pertumbuhan setiap kambing dapat berbeda antara satu dengan yang lainnya,” jelasnya.
Alhasil, Sukemi sekarang sudah bisa menghidupi ekonomi keluarganya hasil dari beternak sapi dan kambing. Apalagi, di saat menjelang Idul Adha, ia kebanjiran order dari para pembeli yang ingin berkurban.
Untuk harga hewan kurban yang ditawarkan Sukemi bervariasi. Tergantung jenis dan usianya. Namun, rata-rata mengalami kenaikan setiap jenisnya.
“Saya menaikan harga tidak begitu banyak tanpa mengambil kesempatan menjelang Idul Adha. Misal harga kambing saat normal Rp2 – Rp3 jutaan kurang lebih naiknya Rp500 ribu.
Kemudian untuk jenis sapi madura dari harga Rp17,5 juta naik menjadi Rp18 juta per ekor. Dan untuk jenis sapi berangos harga normal Rp22 juta naik menjadi Rp24 juta,” bebernya.(tom)