Description

5 Sapi Suspect PMK, Satu Diantaranya Sapi Bantuan Presiden

Petugas Kesehatan dari Dinas Bunak Sanggau melakukan pemeriksaan hewan ternak di pengepul jalan Sultan Syahril
Petugas Kesehatan dari Dinas Bunak Sanggau melakukan pemeriksaan hewan ternak di pengepul jalan Sultan Syahril. Foto: ist

Sanggau, BerkatnewsTV. Lima ekor sapi di Sanggau diduga terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Dari jumalh itu, satu ekor diantaranya sapi limosin bantuan Presiden RI Joko Widodo.

Temuan ini hasil investigasi Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Sanggau yang telah melakukan investigasi ke peternak Pada 12 Mei 2022 terhadap sapi milik Apung di kelurahan Beringin.

Di peternak Apung terdapat 36 ekor sapi namun yang terdugasuspect PMK 3 ekor sapi, rinciannya 1 ekor jenis Limosin dan 2 ekor jenis sapi Bali dan sudah diambil sampel darah.

“Kemudian pada tanggal 16 Mei 2022 di tempat yang sama pengambilan sampel darah 17 sampel dan penambahan ternak terduga PMK 2 ekor jenis sapi Bali. Untuk keseluruhan ternak yang terduga 5 ekor sampel darah 20 sampel,” ungkap Kepala Bidang Peternakan dan kesehatan Hewan Dinas Bunak Sanggau Dadan Sumarna, Senin (16/5).

Baca Juga:

Disbunak menurunkan dua dokter dan lima paramedik untuk melakukan pemeriksaan hewan di dua lokasi berbeda di Kota Sanggau, yaitu milik pengepul di jalan Sultan Syahril dan di jalan Semboja.

Dari 5 ekor sapi yang suspect, satu ekor diantaranya sapi kurban milik Presiden Joko Widodo yang dititipkan sekitar satu tahun yang lalu. Terjangkitnya sapi milik Presiden ini dijelaskan Dadan terjadi setelah 500 ekor sapi asal Jawa Timur masuk ke Kalbar April 2022 lalu, 33 ekor diantaranya masuk ke Sanggau.

“Sapi asal Jawa Timur ini disimpan dalam satu kandang dengan sapi milik pak Presiden yang akhirnya sapi pak Presiden diduga terjangkit juga,” ujar Dadan.

Meskipun gejala PMK di 5 ekor sapi tersebut terlihat, seperti mulut berbuih dan kaki luka hingga bernanah, pihaknya tetap harus menunggu hasil uji laboratorium.

“Kita tunggu hasilnya dalam seminggu ini. Kalau nanti positif tentu kami akan segera mencari langkah cepat dan tepat supaya tidak menular,” ungkapnya.(pek)