Sanggau, BerkatnewsTV. Gubernur Kalbar janji akan menjolok anggaran listrik ke pemerintah pusat.
Langkah itu dilakukan Midji lantaran anggaran listrik yang dialokasikan untuk Kalbar masih rendah. Apalagi hingga kini masih banyak warga desa di Kalbar yang belum menikmati pasokan listrik PLN.
“Kalau perlu pemerintah pusat jangan hanya menganggarkan sebesar Rp30 – 40 miliar tetapi Rp500 – 600 miliar. Saya akan mengupayakan dengan mengirimkan surat kepada Kementerian ESDM RI dan DPR RI,” katanya.
Hal itu disampaikan Sutarmidji saat meresmikan aliran listrik PLN bagi delapan desa di Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau, Senin (21/3).
Apalagi ia sebutkan di senayan ada wakil rakyat dapil Kalbar yang duduk di Komisi VI DPR RI yang diharapkan dapat membantu anggaran listrik bagi Kalbar.
“Kami kan memperjuangkan kepentingan desa yang belum memiliki aliran listrik dan akan menyurati PT. PLN untuk menambah kuota listrik baru di Kalbar sebab masih ada lebih 200 desa di Kalbar yang belum berlistrik,” tegasnya.
Menurut Midji, Kalbar perlu mendapatkan perhatian khusus karena bertetangga dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tidak lama lagi bakal berdiri.
“Kan malu juga tetangga IKN, tetapi desanya masih banyak yang belum memiliki aliran listrik. Yang jelas, kita akan memperjuangkan kepentingan daerah. Sampai kapan pun tetap akan diperjuangkan karena dana APBD belum tentu mampu,” jelasnya.
Baca Juga:
- Delapan Desa di Meliau Nikmati Listrik Telan Dana Rp30 Miliar
- Persoalan Listrik, PLN Ibarat Buat Anak tak Mau Belikan Susu
Sejak tahun 2017 hingga tahun 2020, melalui program listrik desa, PLN berhasil melistriki 242 lokasi daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) dengan total biaya sebesar Rp574 miliar.
Daerah tersebut terdiri dari 147 desa baru yang sebelumnya belum menerima aliran listrik dan melakukan perluasan jaringan listrik ke lokasi-lokasi terpencil di 95 desa yang sebelumnya sudah berlistrik.
Jauhnya jarak, terbatasnya akses, dan sulitnya medan membuat PLN harus mengeluarkan investasi rata-rata Rp33 juta untuk melistriki satu kepala keluarga.
Untuk menghadirkan listrik ke 242 lokasi tersebut, PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 880 kilometer Sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 526,2 kms, dan gardu distribusi dengan total kapasitas lebih dari 21 ribu kiloVolt Ampere (kVA).
Melalui program listrik desa ini pula, dalam tiga tahun PLN berhasil melistriki lebih dari 16 ribu kepala keluarga di daerah 3T yang sebelumnya tidak mendapatkan aliran listrik.
Pada tahun 2021 PLN akan melistriki 103 desa yang belum mendapatkan aliran listrik PLN. Sementara pada tahun 2022 hingga 2024, PLN akan melistriki 427 desa baru dan perluasan di 46 desa.
PLN juga akan mendorong pemanfaatan potensi energi lokal, khususnya energi baru terbarukan (EBT) untuk melistriki daerah-daerah 3T.
Hingga tahun 2024, melalui program listrik desa, PLN rencananya akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan total kapasitas lebih dari 59 ribu kiloWatt-Peak (kWp) tersebar di 244 lokasi di Kalbar dengan kebutuhan anggaran mencapai Rp5 triliun.
“Potensi energi lokal yang ramah lingkungan juga terus akan kami dorong, sehingga produksi listrik menjadi lebih murah dan efisien,” jelas General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalbar, Johanes Avila Ari Dartono.(tmB)