BerkatnewsTV – Terhitung sejak akhir tahun 2021, harga minyak goreng 1 liter naik hampir 2 kali lipat. Hal ini tentunya menjadi keresahan bagi masyarakat, khususnya kalangan ibu-ibu. Bahkan, harga minyak goreng dikabarkan naik setiap minggunya sekitar 3.000 per minggu dan menjadi semakin mahal.
Minyak goreng merupakan kebutuhan pokok dalam rumah tangga, khususnya kebutuhan dapur. Minyak goreng akan selalu dibutuhkan dalam menjalankan kehidupan. Maka, kenaikan ini menjadi salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh masyarakat, terlebih kalangan ibu-ibu rumah tangga.
Penyebab Harga Minyak Goreng Di Indomaret Naik
Minyak goreng mengalami kenaikan sampai dengan 29,76% dan terhitung sejak awal tahun. Kenaikan harga ini diprediksi akan berlanjut sampai dengan kuartal 1 tahun 2022, atau sampai bulan Maret 2022. Hal ini menjadi masalah yang cukup besar untuk masyarakat Indonesia.
Bukan tanpa sebab, kenaikan harga ini pun diakibatkan beberapa faktor. Faktor-faktor kenaikan harga minyak goreng 1 liter datang dari berbagai macam, mulai dari faktor eksternal sampai dengan faktor internal. Simak informasi di bawah ini, untuk mengetahui lebih detailnya!
1. Pandemi yang Menyebabkan Gangguan Logistik
Penyebab yang pertama disebabkan karena adanya pandemi. Sejak awal wabah covid-19 menyebar, sektor ekonomi memang sangat terganggu dan mendapatkan banyak dampak buruk. Ternyata, kenaikan harga minyak goreng ini pun salah satunya disebabkan oleh pandemi.
Jumlah kontainer dan kapal semakin berkurang saat terjadinya pandemi di Indonesia. Hal ini menyebabkan pasokan minyak goreng di Indonesia pun semakin berkurang, karena tidak banyak menerima pasokan dari luar. Sehingga, minyak goreng semakin naik harganya agar menjaga pasokan.
2. Kenaikan Harga Internasional yang Tajam
Penyebab berikutnya adalah diakibatkan oleh kenaikan harga minyak goreng meningkat tajam dalam sektor internasional. Indonesia tentunya akan menyesuaikan harga secara internasional, sehingga harga inilah yang didapatkan. Yaitu harga minyak goreng yang semakin mahal untuk masyarakat.
Walau begitu, dikatakan bahwa penyebab ini tidak terlalu berpengaruh secara signifikan. Karena Indonesia merupakan produsen CPO (Crude Palm Oil) terbesar di dunia. Sehingga, masih tersisa pasokan. Walaupun tidak tahu pasokan ini akan bertahan sampai kapan.
3. Panen Sawit Mengalami Penurunan
Penyebab terakhir ini, berimbas cukup signifikan terhadap kenaikan harga minyak goreng di Indomaret. Pada semester kedua, Indonesia mengalami penurunan jumlah panen sawit. Hal ini yang menyebabkan terjadi gangguan pada supply chain untuk minyak goreng di Indonesia.
Sedangkan di sisi lain, permintaan CPO semakin meningkat cukup tajam sejak Mei 2020. Sehingga, pasokan minyak akan semakin terancam untuk berkurang drastis. Inilah yang menyebabkan harga dari minyak goreng naik.
Solusi Dari Pemerintah dalam Mengatasi Kenaikan Harga Minyak Goreng Curah
Kenaikan harga minyak goreng ini puncaknya pada November 2021. Kemendag (Kementerian Perdagangan) mengatakan bahwa kenaikan harga tidak akan terjadi pada kebutuhan pokok lainnya. Namun, kenaikan harga yang tajam hanya terjadi pada minyak goreng saja.
Kemendag pun tentunya tidak hanya diam saja, tetapi melakukan dan memikirkan berbagai cara untuk mengatasi permasalahan kenaikan harga minyak goreng 1 liter ini. Walaupun belum ada solusi pasti, tetapi terdapat beberapa langkah yang akan dilakukan. Inilah penjelasannya!
1. Menjual Minyak dalam Kemasan Sederhana
Langkah yang dilakukan Kemendag dalam perencanaan solusi pertama adalah dengan menjual minyak menggunakan kemasan sederhana. Hal ini dilakukan agar dapat menekan harga minyak goreng. Kementerian Perdagangan telah mendistribusikan sejumlah 11 juta minyak goreng.
Adapun pendistribusian ini berbentuk minyak yang sudah dalam kemasan sederhana. Sehingga, harga minyak goreng curah ini hanya dipatok sebesar Rp. 14.000 per liter. Kemendag telah melakukan kerjasama dengan Asosiasi Peritel dalam pendistribusian minyak goreng ini ke 45.000 gerai.
2. Memberhentikan Sementara Ekspor CPO (Crude Palm Oil)
Langkah berikutnya yang dilakukan Kementerian Perdagangan adalah memberhentikan sementara kegiatan ekspor minyak sawit mentah atau CPO ini. Hal ini disebabkan permintaan CPO semakin meningkat cukup tajam. Sementara, produksinya mengalami hambatan karena panen sawit.
Oleh karena itu, pemerintah pun memerintahkan kepada produsen minyak agar menjaga pasokan minyak goreng. Agar pasokan pun tidak habis dalam waktu yang cepat. Karena apabila pasokan habis, maka minyak goreng akan benar-benar menjadi langka di Indonesia.
Selain dua solusi yang telah dijabarkan, pemerintah (Kemendag) pun menjelaskan solusi lainnya. Misalnya, dengan membatasi pembelian minyak goreng yaitu hanya 1 kemasan sederhana untuk setiap orang setiap harinya. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga pasokan minyak goreng yang tersisa.
Dampak Dari Kenaikan Harga Minyak Goreng 1 KG Pada Kehidupan Masyarakat
Sejak awal isu kenaikan harga minyak muncul di permukaan, banyak kalangan yang mengalami kepanikan dan keresahan. Khususnya kalangan ibu rumah tangga, pedagang kecil, pemilik warung makan, dan sebagainya. Sehingga, tidak mungkin apabila masyarakat tidak terkenal dampaknya.
Dampak kenaikan harga minyak goreng 1 liter ini berimbas cukup banyak terhadap pedagang kecil. Karena para pedagang kecil biasanya tidak memiliki budget yang sangat besar untuk kebutuhan dagangnya, sehingga kenaikan akan sangat menyiksa. Simak dampak lainnya di bawah ini!
1. Pedagang Kecil Banyak yang Mogok Berdagang
Dampak pertama bagi para pedagang kecil adalah banyaknya pedagang yang memutuskan untuk berhenti berdagang sampai kondisi kembali normal. Hal ini menjadi sesuatu yang cukup memprihatinkan. Pedagang kecil tentunya membutuhkan uang dari hasil dagangannya.
Namun, karena kenaikan harga minyak terus meningkat tajam. Sehingga, tidak memungkinkan pedagang untuk meneruskan dagangan. Khususnya para pedagang warung makan, yang seringkali membutuhkan minyak goreng dalam jumlah besar.
2. Harga Makanan Ikut Naik
Selain itu, dampak kenaikan hargaminyak goreng 1 KG pun berimbas pada harga makanan itu sendiri. Di beberapa tempat, harga gorengan yang tadinya kisaran Rp. 500-1.000.
Saat ini, telah mengalami kenaikan menjadi Rp. 2.000 untuk satu gorengan. Banyak penjual yang tentunya akan menyesuaikan harga makanan dengan kenaikan harga minyak goreng ini.
Daftar Harga Minyak Goreng 2 Liter pada Januari 2022
Harga minyak mengalami kenaikan, sehingga beberapa brand pun turut menaikkan harga minyaknya. Mayoritas harga minyak naik menjadi 2 kali lipat dari harga biasanya. Inilah daftar harga minyak goreng 2 liter terbaru Januari 2022!
- Tropical: Rp. 47.400
- Bimoli: Rp. 45.000
- Kunci Mas: Rp. 44.000
- Resto: Rp. 45.000
- Sania: Rp. 47.600
- Fortune (botol): Rp. 41.600
- Rose Brand: Rp. 45.000
- Masku: Rp. 37.698
- Sunco: Rp. 41.000
- Sovia: Rp. 39.000
- Grandco: Rp. 39.400
Harga minyak mengalami kenaikan sejak akhir tahun 2021. Kenaikan disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu internal dan eksternal. Kenaikan harga minyak goreng 1 liter ini pula berdampak cukup merugikan untuk beberapa kalangan. Khususnya kalangan pedagang kecil dan ibu rumah tangga.