Description

Ngopi di Empat Kutub Serasa di Rumah Sendiri

Owner Empat Kutub memberikan potongan tumpeng kepada Lurah Akcaya saat Grand Opening. Foto: Robby
Owner Empat Kutub memberikan potongan tumpeng kepada Lurah Akcaya saat Grand Opening. Foto: Robby

Pontianak, BerkatnewsTV. Usaha warung kopi atau cafe saat ini ternyata masih menjadi primadona. Seperti yang dilakoni Nurhadi, dengan membuka Cafe Empat Kutub di Jalan Surya Nomor 31 Kota Pontianak.

Dengan konsep rumahan, ia mencoba memberikan tampilan sederhana namun instagramable. Selaku owner, Nurhadi ingin pengunjung yang datang merasakan ngopi serasa di rumah sendiri.

“Di Empat Kutub ini kita tidak hanya sekadar membuat cafe, tapi bagaimana pengunjung bisa ngopi serasa di rumahnya sendiri,” tuturnya saat grand opening, Jumat (7/1).

Di Empat Kutub pengunjung tidak hanya dapat menikmati kopi di ruangan terbuka (outdoor) namun juga bisa bersantai di dalam ruangan (indoor) yang telah disiapkan seraya menikmati live musik.

Bahkan, Nurhadi juga telah menyiapkan sebuah ruangan musala bagi pengunjung muslim yang ingin salat.

Baca Juga:

“Kita coba menampilkan suasana yang alami, natural dan heritage,” ucapnya.

Nurhadi pun merekrut sejumlah kawula muda untuk membantu dalam pengelolaan Empat Kutub. Ia ingin dari kawula muda ini lah menjadi sebuah motivasi dan inspirasi menciptakan para entrepenuer muda.

Lurah Akcaya Arthur Umbara apresiasi berdirinya Cafe Empat Kutub. Sebab selain menciptakan lapangan pekerjaan juga mendorong peningkatan ekonomi di tengah pandemi covid-19.

“Tentu ini juga dapat menghindari hal-hal negatif generasi muda. Terlebih penting lagi memotivasi mereka berwirausaha untuk terus berkreasi dan berinovasi secara positif,” tuturnya.

Di Cafe Empat Kutub ini, para pengunjung dapat menikmati berbagai minuman sesuai selera. Namun, yang menjadi andalan yakni kopi susu empat kutub.

“Kopi susu empat kutub ini rasanya lebih creamy, tidak terlalu strong, tidak terlalu soft, cocok untuk semua kalangan,” ungkap Barista Empat Kutub, Gilang.

Ia memastikan proses pembuatannya tetap menjaga kualitas agar tidak mengecewakan pengunjung sebab didukung dengan peralatan moderen yang memadai. Apalagi, kopi yang didatangkan tidak hanya dari lokal namun juga dari luar yakni Jawa dan Sumatera.

“Kita tetap meraciknya sendiri, dari proses rosting sampai pengunjung tetap quality control,” pungkasnya.(tmB)