Jokowi Beli Jaket Bomber Manuk Sintang. Proses Penjahitan Sehari Harganya Rp3,5 Juta

Presiden RI Joko Widodo saat mengenakan jaket bomber manuk Sintang yang dijelaskan oleh Ernawati Sekretaris Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Sintang.
Presiden RI Joko Widodo saat mengenakan jaket bomber manuk Sintang yang dijelaskan oleh Ernawati Sekretaris Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Sintang. Foto: ist

Sintang, BerkatnewsTV. Saat tiba di Bandara Tebelian Sintang, Rabu (8/12) pagi, Presiden RI Joko Widodo terlihat mengunjungi salah satu gerai penjualan kain tenun ikat Sintang.

Ternyata orang nomor satu di Republik ini tertarik dengan jaket bomber kain tenun ikat Sintang bermotifkan khas suku Dayak.

“Di satu pojok lobi Bandara Tebelian, Sintang pagi ini, saya mendapati gerai yang memajang kain tenun ikat Sintang yang menarik,” demikian kata Jokowi dikutip dari akun media sosial instagram dan facebooknya Presiden Joko Widodo.

“Saya memilih jaket bomber yang langsung saya kenakan ini. Kainnya bermotif manok, yang ditenun pengrajin Desa Umin Jaya dan penjahit dari UMKM Kota Sintang,” tambah Joko Widodo.

Sementara itu Ernawati dari Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sintang yang juga Sekretaris Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Sintang merupakan orang yang melayani Presiden RI saat mengunjungi gerai display tenun ikat di Bandara Tebelian.

Ernawati menceritakan bahwa sesampai Jokowi di Bandara Tebelian, beliau langsung mengunjungi gerai display produk UMKM dan IKM.

Baca Juga:

“Beliau melihat display produk yang ada. Kedatangan beliau disambut oleh saya bersama Mbak Velistitas Sunita dari Lingkar Temu Kabupaten Lestari yang menjelaskan secara singkat potensi yang dihasilkan oleh para pengrajin di Kabupaten Sintang” terang Ernawati

“Salah satunya, termasuk tenun ikat Sintang yang menjadi ikon Sintang. Dan kemudian saya menunjukkan beberaoa display produk kain tenun dari bahan pewarnaan alam dan sintetis serta beberapa produk diversifikasinya karena kita sedang menggalakan hilirisasi dari komoditas yang dihasilkan oleh masyarakat untuk dapat meningkatkan perekonomian masyarakat” cerita Ernawati.

“Kemudian saya menunjukkan jaket bomber kepada beliau. Saya juga mau konfirmasi bahwa nama motif kain tenun yang ada pada jaket beliau adalah kombinasi tammat manok dan perahu pekejang serta tiang bekumuk” tambah Ernawati

“Yang saya tahu beliau sangat menggemari jaket jenis bomber. Saya sampaikan bahwa jaket ini saya desain khusus buat Bapak Presiden yang proses desain sampai selesai dijahit dalam tempo 24 jam, bekerja sama dengan penjahit mitra kita yang juga UMKM binaan Disperindagkop dan UKM dan Dekranasda Sintang,” tambah Ernawati

“Kemudian beliau langsung melepas jaket bomber juga yang sedang beliau pakai terus menggantinya dengan jaket bomber kain tenun Dayak yang saya serahkan kepada beliau. Puji Tuhan sangat pas di badan beliau. Beliau tanya harganya berapa, saya jawab 3.5 juta” cerita Ernawati.

“Bapak Presiden juga sempat mencicipi bagaimana rasanya buah asam maram” cerita Ernawati.(sus/tmB)