Pontianak, BerkatnewsTV. Sekitar 200 pemuda di Kota Pontianak dilatih keahlian industri dari Kementerian Perindustrian RI seperti bidang pakaian jadi, barista, olahan ikan, kerajinan, konveksi, service elektronik hingga perbengkelan.
Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan Kementerian Perindustrian RI E. Ratna Utarianingrum mengatakan, berdasarkan data dari BPS tahun 2020, Kota Pontianak memiliki angkatan kerja berjumlah 302.735 orang. Yang mana dari angka tersebut, sebanyak 265.330 orang saat ini dalam kondisi bekerja.
“Sehingga saat ini pemerintah harus mendukung berkembangnya para pelaku usaha yang mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitarnya agar jumlah angkatan kerja yang ada dapat terserap dengan maksimal,” kata Ratna saat pembukaan Bimtek WUB IKM, Minggu (14/11).
Menurutnya, Industri Kecil dan Menengah (IKM) memiliki posisi yang strategis meningkatkan perekonomian dan memiliki kontribusi yang besar dalam penyerapan tenaga kerja serta pemerataan kesejahteraan masyarakat.
“Penumbuhan populasi IKM perlu dilakukan sebagai upaya dalam memenuhi potensi peningkatan permintaan akan produk IKM. Cara yang dapat dilakukan antara lain menumbuhkan Wirausaha Baru (WUB) dan pengembangan daya saing produk IKM yang sudah ada selama ini,” jelasnya.
Baca Juga:
Di tengah pandemi, ia mengimbau para pelaku IKM untuk dapat menjaga eksistensinya untuk tetap terus menjalankan kegiatan bisnisnya.
Apalagi, saat ini kebutuhan masyarakat telah berubah. Kondisi pasar juga sudah berbeda dibanding sebelum masa pandemi. Sehingga kata dia, pihaknya juga telah melaksanakan berbagai pelatihan baik yang bersifat online maupun offline.
Ini semua agar para pelaku usaha khususnya IKM untuk berbagi kiat dan strategi dalam menjalankan bisnis di masa pandemi.
Pelatihan Penumbuhan Wirausaha Baru (WUB) Industri Kecil dan Menengah (IKM) ini diselenggarakan mulai 14 – 17 November.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Maman Abdurrahman mengatakan, mulai sekarang sudah seharusnya lebih memikirkan hal substansi bukan hanya sekadar memberi. Dia menganalogikan prinsip dasarnya adalah memberikan kail kepada masyarakat.
“Kail itu berupa program, berupa pelatihan keilmuan tentang bidang-bidang yang sudah ditekuni atau yang belum ditekuni masyarakat,” katanya.
Menurut Legislator Dapil Kalbar I ini, pelatihan yang diberikan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bukan hanya sekedar memberikan ikan saja. “Karena selama ini kita terjebak, jikalau kepada masyarakat itu kita harus memberikan bantuan,” ujarnya.
Namun demikian, sambung Ketua DPD Partai Golkar Kalbar ini, bantuan langsung tunai memang tetap diberikan. Tetapi masyarakat juga harus diberikan pengengtuhan penambahan skil atau diberikan keilmuan terkait hal-hal yang bisa membuatnya berkarya.
“Sehingga bisa mengabdi, bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang dapat memperkerjakan komunitas di sekeliling mereka,” kata Maman.(iki)