Banjir di Sanggau, Warga Kesulitan Makanan dan Air Bersih

Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sanggau memaksa masyarakat menghentikan sementara aktifitas mereka.
Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sanggau memaksa masyarakat menghentikan sementara aktifitas mereka. Foto: ist

Sanggau, BerkatnewsTV. Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sanggau memaksa masyarakat menghentikan sementara aktifitas mereka, tak terkecuali aktifitas ekonomi. Tidak sedikit lahan pencarian warga, seperti halnya perkebunan terpaksa berhenti.

“Kami sangat kesulitan bekerja, karena air ini tidak terus naik,” kata Otong, warga Liku Kelurahan Beringin Kecamatan Kapuas yang menjadi korban banjir, Selasa (26/10).

Otong mengaku, sejak banjir melanda wilayahnya, banyak warga yang mayoritas petani karet tidak bisa menoreh getah.

“Kami disini pekerjaannya kebanyakam noreh gerah, kalau banjir begini kami mau noreh gimana,” ungkapmya.

Pria berusia 65 tahun itu mengaku kesulitan mendapatkan bahan makanan dan air bersih selama banjir karena tidak bisa kemana-mana. Otongpun berharap ada bantuan dari pemerintah.

“Tolonglah pemerintah lihat kondisi masyarakat yang terkena banjir seperti ditempat kami ini,” harapnya.

Sementara itu Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot mengaku sudah memerintahkan Kepala BPBD, Camat dan.Lurah untuk memastikan warga yang terdampak banjir mendapatkan bantuan tetapi berdasarkan profesinya.

Baca Juga:

“Kalau tadi kita lihat ada yang bekerja sebagai nelayan, sebagai tukang atau penoreh getah, itu dulu yang diutamakan, kalau yang punya sawit kan mereka panen dua minggu sekali, begitu juga dengab yang PNS, kita utamakan dulu yang berprofesi sebagai nelayan, tukang atau penoreh getah,” ungkapnya usai melakukan monitoring banjir di Kelurahan Beringin Sui Sengkuang, Selasa (26/10).

“Sepanjang perjalanan tadi kita melihat memang ada beberapa rumah warga yang terdampak banjir, tapi secara umum masih terkendali,” ujar Ontot.

Kepala Pelaksana BPBD Sanggau, Siron mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu data warga terdampak dari Camat.

“Dari Kecamatan akan memberikan data, kemudian data tersebut akan kita verifikasi untuk menentukan yang mana yang layak dan belum layak mendapatkan bantuan,” ungkapnya.

Jika air tak kunjung surut, Siron menegaskan, bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Camat untuk menyiapkan posko darurat.

“Untuk poso sementara di Kecamatan masing-masing, kalapun dari Desa atau Kelurahan mendirikan posko, mereka harus lapor ke Kecamatan,” pungkasnya. (pek)