Pontianak, BerkatnewsTV. Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Kalbar mendapatkan sejumlah warga Kalbar yang tidak paham Pancasila. Bahkan juga terpapar paham radikal.
Temuan itu saat Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Kalbar hendak merekrut tenaga kesehatan.
“Kemarin saya ada penerimaan untuk tenaga kesehatan, dari 40 orang yang mendaftar setelah diseleksi tinggal 9 orang, dari 9 orang itu yang tidak paham Pancasila ada 3 orang, dan yang berpaham radikalisme dari hasil TWK dan mental ideologi ada 6 orang. Artinya anak muda yang tidak paham Pancasila dan berpaham radikalisme sekarang sudah banyak,” ungkap Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Kalbar, Brigjen Pol Rudi Tranggono.
Baca Juga:
- BIN Ungkap Teroris di Kalbar Kumpulkan Dana dari Kotak Amal
- Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Kubu Raya
Menurut dia itu adalah fakta karena baru mengambil sampel 9 orang, dan bagaimana kalau diambil sampelnya sebanyak 1000 orang.
“Saya sebagai Kabinda meminta kepada instansi terkait untuk bersama-sama, sehingga jangan sampai anak muda mau agama ataupun suku apa terpapar radikalisme,” pintanya.
Tak hanya itu BIN Kalbar juga mengungkap jaringan teroris di Kalbar yang bertugas mengumpulkan dana dari kotak amal.
“Memang di Pontianak ini belum, tapi kita jangan lengah karena bisa menjadi bibit, karena yang ditangkap itu adalah mereka yang bertugas mencari dana untuk kegiatan-kegiatan amaliyah melalui kotak-kotak amal yang ada di restoran, masjid-masjid yang tanpa kita mengetahui jika uang itu untuk mendukung kegiatan mereka,” terangnya.
Padahal, kata Kabinda niat masyarakat yang menyumbang adalah baik karena untuk bersedekah, namun oleh kelompok-kelompok menggunakan uang sedekah itu untuk kegiatan terorisme.
Jumat (13/8) lalu Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri berhasil mengamankan seorang terduga teroris di Kecamatan Sui Kakap Kabupaten Kubu Raya.(tmB)