Description

Petani Lega, Tiga VUB Ini Hasilkan GKG Hingga 8 Ton

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) saat menerima beras lokal Kubu Raya hasil dari padi VUB.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) saat menerima beras lokal Kubu Raya hasil dari padi VUB. Foto: ist

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Petani di Desa Parit Baru Kecamatan Sui Raya Kabupaten Kubu Raya telah berhasil menanam padi varietas unggul baru jenis Inpari 36, Inpari 47 dan Inpari 46.

Ketiga padi viarietas ini bisa menghasilkan Gabah Kering Giling (GKG) hingga mencapai hampir delapan ton per hektare dengan masa tanam empat bulan.

Varietas Unggul Baru (VUB) ini dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian.

Panen perdana varietas unggul ini dilakukan langsung oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi, Kepala BPPT Kalbar, Anggota Komisi IV DPR RI Maria Lestari serta Bupati Kubu Raya, Selasa (3/8).

“Hasil ini berkat kerja sama seluruh pihak, terutama dari petani dan Pemkab Kubu Raya yakni Bupati Kubu Raya yang terus mengawalnya,” kata Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi.

Diakui Wamen, memang banyak permasalahan yang dihadapi dalam sektor pertanian, baik dari alsintan, saprodi maupun pupuk yang terkadang sulit didapat petani di daerah.

“Memang itu tantangan kita yang kedepannya harus terus diperbaiki. Yang perlu kita lakukan adalah menjaga distribusinya berjalan baik,” ucapnya.

Disamping itu, diakui Wamen, mapping atau pemetaan setiap daerah juga menjadi persoalan. Maka, pihaknya sering kali meneriakan persoalan pertanian dalam berbagai rapat kerja bersama DPR RI.

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menambahkan hasil panen padi varietas unggul baru ini merupakan terobosan baru di dunia pertanian.

“Tentu ini menjadi ketenangan dan kelegaan bagi ekonomi petani. Jelas ini hasil riset yang dapat menanjakan jumlah produksi pertanian di Kubu Raya,” tuturnya.

Baca Juga:

Pemkab Kubu Raya disebutkan Muda juga memberikan pemahaman kepada milenial untuk mengolah lahan pertanian di kampungnya masing-masing.

“Saya selalu sampaikan kepada milenial bahwa potensi pertanian sangat menjanjikan. Karena itu sistem dan pangsa pasarnya kita perkuat agar semua nya tidak sia-sia dan menjadi peluang mendatangan uang,”” jelasnya.

Anggota Komisi IV DPR RI, Maria Lestari menambahkan dirinya kerap memperjuang kebutuhan pertanian di Kalbar yang disampaikan kepada Kementerian Pertanian.

“Tentu kebutuhan yang disampaikan berdasarkan data yang ada di lapangan,” ucapnya.

Ia berharap padi varietas unggul baru ini dapat terus ditingkatkan diseluruh kabupaten/ kota di Kalbar.

Kepala Desa Parit Baru Musa apresiasi padi VUB yang ditanam menghasilkan jumlah produksi yang sangat besar hingga mencapai 7,9 ton jika dibandingkan sebelumnya masih rendah.

“Tentu ini menjadi motivasi bagi masyarakat petani untuk tetap fokus melakukan penanaman padi di Parit Baru,” harapnya.

Saat ini disebutkan Musa, jumlah lahan pertanian di Desa Parit Baru seluas 146 hektare dari total luas desa. Namun sayangnya, lahan pertanian yang dikelola bukan lah milik pribadi melainkan menumpang PT Bumi Raya Utama.

“Dengan kondisi ini kita berharap pemda sudah harus memikirkan bagaimana menyiapkan lahan cadangan jika nantinya lahan BRU ini terpakai. Karena kita tidak bisa mencegah jika lahan pertanian ini tergerus karena pembangunan,” imbaunya.

Tentu lahan pertanian disebutkan Musa harus terus dipertahankan. Sebab ia memperkirakan lahan pertanian yang ada saat ini dapat bertahan paling lama 15 tahun. Hal itu dikarenakan adanya pembangunan yang dilakukan oleh si pemilik tanah dalam hal ini PT BRU.(rob)