Pontianak, BerkatnewsTV. Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji akhirnya mau menggunakan GeNose sebagai alat tes covid-19, terhitung mulai hari ini, Jumat (21/5).
“Mulai hari ini Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat diminta oleh Ketua Satgas Penanganan Covid Kalbar, Bapak Gubernur Kalbar untuk melaksanakan test GeNose gratis bagi santri yang akan kembali mondok ke luar Kalbar,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harrison dalam keterangan resminya, Jumat (21/5).
Pelayanan test GeNose ini tambah Harrison mulai dilaksanakan di Bandara Internasional Supadio di Kabupaten Kubu Raya. Dan dilakukan secara gratis, tanpa dipungut biaya sepeser pun. Sasaran pertama tes GeNose tersebut adalah para santri yang akan belajar kembali di sejumlah pondok pesantren di Pulau Jawa.
Disebutkan Harrison, penggunaan GeNose berdasarkan Addendum Surat Edaran Kepala Satgas Pusat Nomor 13 tahun 2021 dimana pelaku perjalanan transportasi udara wajib menunjukkan salah satunya surat keterangan hasil negatif tes GeNose C19 di bandar udara sebelum keberangkatan sebagai persyaratan perjalanan dan mengisi e-HAC Indonesia.
“Makanya kami melaksanakan pelayanan tes GeNose C19 gratis bagi santri yang akan terbang di Supadio. Tidak dilakukan di tempat lain,” jelasnya.
Baca Juga:
Gubernur Kalbar Sutarmidji sebelumnya bersikukuh tetap menggunakan rapid tes usap PCR kepada setiap penumpang pesawat yang masuk Kalbar.
Keputusan Sutarmidji ini bertentangan dengan Keputusan Menteri Perhubungan yang mewajibkan setiap penumpang mesti menggunakan tes GeNose terhitung 1 April 2021.
“Sekalipun ada wacana 1 April perjalanan pesawat pakai GeNose, untuk Kalbar tetap gunakan PCR, tidak ada penggantian apa pun,” tegasnya.
Alasan Sutarmidji lantaran tes usap PCR telah terbukti mendeteksi setiap penumpang terpapar covid-19 sehingga ia tak ingin kecolongan yang mengakibatkan penyebaran covid-19 di Kalbar akan melonjak.
“Sebelum kita berlakukan PCR yang positif viral loadnya ada yang puluhan juta, ratusan juga bahkan miliaran. Tapi sejak kita ketat gunakan PCR yang positif tetap ada tapi viral loadnya rendah,” jelasnya.
Tes GeNose sebelumnya telah diberlakukan untuk setiap penumpang moda transportasi. Untuk di Provinsi Kalbar yang pertama menggunakan GeNose C19 adalah Kabupaten Kubu Raya dengan memesannya langsung kepada Universitas Gajahmada (UGM) pada bulan Februari 2021 lalu.
Satu unit GeNose seharga Rp40 juta dapat digunakan untuk 100 ribu pemeriksaan. GeNose diyakini dapat mendeteksi melalui embusan nafas dalam waktu sangat cepat, yakni sekitar 80 detik.
Selain deteksi cepat dengan akurasi tinggi, alat ini juga sangat ekonomis. Izin edar GeNose sendiri telah turun pada 24 Desember 2020.
“Begitu mendengar, melihat, dan membaca, kita melihat GeNose C19 ini meringankan beban dengan akurasi yang baik dan bagi masyarakat dengan meniup ini tidak terlalu membuat kurang nyaman,” kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan usai mencoba GeNose C19 di UGM Science Techno Park, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
Muda menilai GeNose bisa menjadi solusi efektif dalam mendeteksi Covid-19 dan meringankan beban pemerintah dan masyarakat.
“Untuk awal ini beberapa unit. Tanggal 15 Februari kalau sudah selesai produksi katanya sudah bisa dikirim,” lanjutnya.
Wakil Rektor UGM Bidang Kerja Sama dan Alumni, Paripurna Sugarda, menyebut Muda Mahendrawan sebagai kepala daerah pertama yang berkunjung langsung ke UGM Science Techno Park.
“Kehormatan bagi UGM dikunjungi Pak Bupati sebagai alumni UGM yang luar biasa,” ucapnya.
Paripurna mengungkapkan saat ini pemesan GeNose C19 semakin banyak. Pemesan berasal dari lintas kalangan. Mulai lingkungan industri, rumah sakit, hingga pemerintah daerah. Alhasil UGM pun cukup kewalahan memenuhi permintaan tersebut.
“Sekarang ini kami kewalahan, pesanan datang terus setiap hari,” ujarnya.
Ia menjelaskan saat ini jumlah alat yang dipesan mencapai ribuan. Menurutnya, permintaan akan semakin banyak dari hari ke hari. Karena itu, pihaknya akan mempercepat produksi GeNose.(tmB/rob)