Sanggau, BerkatnewsTV. Ketidaksingkronan data terkait pengiriman sampel swab PCR antara Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat memantik kemarahan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Sanggau Supardi.
Saking kesalnya, politisi Demokrat itu menyebut zona hijau Sanggau adalah zona hijau yang sangat meragukan. Pasalnya, Gubernur Kalbar H. Sutarmidji mengungkapkan pada minggu ke tiga bulan September 2020 Sanggau 0 sampel. Sementara Dinkes Sanggau mengaku sudah mengirimkan data sampel sebanyak 217 sampel.
“Iya. Kalau hijau real kita apresiasi pakai jempol 10 Jari. Kalau hijau asal klaim beginikan kita patut waspada. Ini bom waktu,” kata Pardi sapaan akrabnya, Selasa (22/9).
Pardi sangat menyayangkan, data yang di berikan Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau berbanding terbalik dengan pernyataan Gubernur Kalbar di media.
Baca Juga:
“Jangan main – main ngurus Covid ni. Ini nyangkut nyawa orang. Jangan sampai sudah banyak kasus baru bekalot,” ujarnya.
Di DPRD sendiri, lanjut Pardi, sudah banyak berkorban untuk percepatan penanganan Covid-19 ini, bahkan DPRD pun menyetujui besaran anggaran penanganan Covid-19 di Sanggau dengan memotong seluruh anggaran rutin.
“Kami minta swab betul – betul, jangan Asal Bupati Senang (ABS). Kasihan Bupati kita karena beliau sudah serius,” pungkasnya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sanggau Ginting mengaku tidak mau berpolemik dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi ataupun dengan Gubernur Kalbar.
Ginting menegaskan Pemkab Sanggau tidak pernah kendor melakukan tes swab. Termasuk pada Minggu ke tiga bulan September.
“Bulan September minggu ketiga kita kirimkan data. Tahap pertama tanggal 15 kita kirim sebanyak 17 sampel. Tahap ke dua tanggal 17 kita kirim sebanyak 194 sampel. Saya pastikan tenaga kesehatan kami sudah bekerja maksimal. Bahkan sampel yang kita kirim minggu ke tiga itu sudah keluar hasilnya sebanyak 17. Puji Tuhan negatif semua,” terangnya.
Saat ini, lanjut Ginting, pihaknya menunggu hasil yang sudah dikirimkan sebanyak 194 sampel.
“Kami tidak pernah kendorlah. Mungkin miskomunikasi data. Bahkan kami sudah memesan mobil PCR sebagai bukti keseriusan Pemkab Sanggau,” terangnya. (pek)