Sekadau, BerkatnewsTV. Mulai hari ini seluruh rumah ibadah di Sekadau kembali dibuka khususnya untuk masjid dan musala.
Dibukanya tempat ibadah berdasarkan surat edaran Menteri Agama Nomor 15 tahun 2020 tentang panduan penyelenggaraan kegiatan keagamaan di rumah ibadah dalam mewujudkan masyarakat produktif dan aman Covid-19 di masa Pandemi.
“Mulai hari ini sudah ditetapkan untuk masjid-masjid dan musala bisa melakukan salat berjamaah seperti biasa, namun tetap mematuhi protokol kesehatan,” ungkap Ketua MUI Sekadau, KH Mudhlar, Kamis (4/6).
Baca Juga:
* Salat Id di Masjid Al Falah Terapkan Protokol Kesehatan
* 7 Tahun Menunggu, Haini Iklas Gagal Berangkat Haji
Ia sebutkan untuk pelaksanaan salat jumat, pengurus masjid pada pagi hari harus menyemprot lingkungan masjid baik diluar maupun di dalam.
Namun Ia berharap agar jemaah sudah berwudhu dari rumah sehingga tidak repot lagi mengambil wudhu di masjid. Untuk pos juga diharapkan menyediakan tempat cuci tangan didepan masjid agar jemaah sebelum masuk ke dalam masjid jemaah tersebut sudah mencuci tangan.
“Jangan lupa memakai masker serta menjaga jarak antar jemaah. Pengurus juga harus menyediakan lakban untuk pembatas agar jemaah tidak saling besentuhan,” jelasnya.
KH Mudhlar juga berpesan untuk petugas yang menjadi khatib maupun imam, diharapkan sesingkat mungkin untuk menyampaikan khutbahnya dan juga secepat mungkin melaksanakan shalat jemaah dalam arti bacaannya.
“Untuk jemaah yang badannya kurang sehat apalagi sudah berstatus OTG, maka diharapkan untuk tidak melakukan shalat berjamaah di masjid. Untuk masjid besar juga diharapkan memiliki alat pengukur suhu badan, karena kita tidak pernah tau jemaah berasal dari mana asalnya,” pungkasnya.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Kesehatan PP dan KB Sekadau, Henry Alpius mengimbau rumah ibadah yang akan melakukan ibadah berkoordinasi dulu dengan tim satuan tugas kecamatan terutama di puskesmas dalam rangka persiapan terutama dalam menerapkan protokol kesehatan.
Henry menyebut untuk menerapkan phsycal distancing di masjid, harus memperhatikan kapasitas, itu yang harus kita kawal.
“Pada hari pelaksanaan kita juga harus berkoordinasi dengan masjid terkait dengan protokol kesehatan yang diterapkan,” ujarnya.
Henry menuturkan cara ini dilakukan agar dapat dipastikan masyarakat dapat melaksanakan ibadah tanpa mengurangi kekhusyukan tetapi tetap memperhatikan protokol kesehatan.(gun)