Jakarta, BerkatnewsTV. Presiden RI Joko Widodo menginstruksikan agar jika ditemukan titik api sekecil apapun di suatu wilayah, maka pihak terkait harus sesegera mungkin memadamkannya. Sebelum terlanjur membesar.
Menurutnya, pemerintah sejatinya memiliki infrastruktur dan instrumen hingga ke tingkat bawah untuk menangani hal itu.
“Kita punya Babinsa, Babinkamtibmas, beritahu mereka. Gubernur, bupati, wali kota, ada kepala desa, beri tahu mereka. Cepat padamkan. Instrumen dan infrastruktur kita ada. Sehingga sekali lagi kalau ada api sekecil apapun segera padamkan, jangan sampai meluas dan sulit diselesaikan,” ujar presiden.
Penegasan itu disampaikan Jokowi kepada Gubernur, Bupati, Wali kota, Kapolda dan Kapolres se-Indonesia saat Rakorna Pencegahan Karhutla di Istana Negara, Jakarta, Kamis (6/2).
Jokowi juga meminta jajaran terkait untuk lebih intensif melakukan upaya pencegahan. Seperti penataan ekosistem gambut dalam kawasan hidrologi gambut oleh Badan Restorasi Gambut, harus terus dilakukan.
Ia juga meminta agar ada solusi yang lebih permanen untuk upaya pembakaran hutan dan lahan yang sengaja untuk motif ekonomi.
“Karena laporan yang saya terima, 99 persen kebakaran hutan dan lahan terjadi karena ulah manusia yang disengaja untuk motif ekonomi,” sebutnya.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengungkapkan, Presiden Jokowi dalam arahannya meminta semua pihak terkait bergerak cepat dan sinergi menyikapi karhutla. Termasuk melakukan persiapan-persiapan yang jelas.
“Arahan presiden sama seperti yang lalu, tapi lebih menekankan bahwa kita harus lebih responsif dan melihat ini sebagai bagian daripada tanggung jawab terhadap masyarakat,” ujar Muda.
Muda melanjutkan, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya kegiatan pembasahan lahan. Terutama pada daerah-daerah gambut. Menurutnya, presiden sangat mengerti bahwa menangani kebakaran di lahan gambut tidak mudah.
“Beliau sangat mengerti bahwa daerah gambut itu sulit sekali dipadamkan. Untuk itu, beliau sampaikan bahwa yang terpenting semuanya berusaha untuk lebih masif di bawah dan dilakukan bersama-sama. Desa-desa juga diharapkan lebih banyak proaktif. Jadi setiap ada titik api langsung dikejar, tidak usah lama-lama memadamkannya,” tuturnya.
Di Kubu Raya sendiri disebutkan Muda telah menyiapkan kemampuan desa untuk mampu menyikapi indikasi karhutla secara cepat. Mengingat desa adalah wilayah terdekat dengan lokasi kejadian.
Menurut Muda, secara realistis penanganan karhutla di Kubu Raya tidak gampang. Sebab selain berlahan gambut, Kubu Raya juga berwilayah sangat luas.
Kapolres Kubu Raya Yani Permana mengungkapkan, presiden meminta agar peristiwa karhutla besar seperti di tahun 2015 tidak terulang. Karena itu, para kapolres dan dandim diminta punya komitmen yang sama.
“Sehingga kita harus saling sinergi antara pemerintah kabupaten dan semua pemangku kepentingan yang menangani masalah karhutla, termasuk TNI dan Polri untuk pencegahan lebih dini,” terangnya.
Yani menyatakan Polres Kubu Raya selalu siap terkait upaya penanganan karhutla. Termasuk yang sudah dilakukan selama ini berupa kegiatan-kegiatan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pencegahan karhutla.(rio)