Seni Ukir dan Hias Buah di Festival Buah Khatulistiwa

Salah satu peserta seni ukir buah lokal di Festival buah-buahan Lokal Khatulistiwa. Foto: Ist

Pontianak, BerkatnewsTV. Festival Buah Lokal Khatulistiwa yang dihelat di Taman Alun-alun Kapuas Jumat (31/1) pagi mengundang antusias para pengunjung.

Sebanyak 40 jenis buah lokal hutan dan langka yang jarang di pasaran ditampilkan di ajang bertemakan Eksotika Buah Khatulistiwa yang digelar hingga 2 Februari itu.

Antara lain, manggis, langsat, kiwi, cempedak, rambutan, durian, nanas, pisang, kawai, wanyi, mangga, ihau (sejenis lengkeng), kapul (sejenis manggis), asam putar dan sebagainya.

Pengunjung lebih terkejut tatkala melihat buah-buahan lokal tersebut dihias dan diukir oleh tangan-tangan terampil. Karya seni yang membutuhkan kreatifitas tinggi.

“Festival buah-buah lokal ini dalam rangka menarik ekonomi kreatif yang menjadi potensi destinasi pariwisata. Ini menunjukkan kita ingin mengangkat potensi buah lokal melalui pentas buah lokal dan internasional,” kata Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono.

Menurutnya Pontianak harus menjadi kota kreatif kalau bisa setiap minggu harus ada kegiatan ekonomi kreatif. Ini bisa menimbulkan pertumbuhan ekonomi jika dikemas dengan inovatif. Supaya kota pontianak dikenal sebagai kota kreatif.

Edi menyebutkan, pada saat panen buah serempak diharapkan bisa memberikan nilai tambah bagi petani. Hal ini juga bisa dimanfaatkan sebagai objek wisata bagi wisatawan yang datang ke Kota Pontianak.

“Buah-buahan hutan menjadi salah satu yang menarik dalam festival ini sebab buah-buahan khas dari Kalbar tersebut jarang didengar dan dirasakan oleh masyarakat,” ungkapnya.

Edi berharap melalui festival buah, masyarakat bisa terus membudidayakan buah-buahan lokal. Bahkan jika bentuk tanaman itu unik dan menarik bisa dijadikan untuk mengisi tanam kota.

“Kita akan tempatkan di taman kota sehingga buah-buahan ini bisa lestari dan tentu bermanfaat,” pungkasnya.(jim)