Menangkal Radikalisme di Kalangan Mahasiswa

Seminar bertajuk Meneguhkan Ideologi Pancasila Menolak Paham Khilafah dan Radikalisme. Foto: Ist

Sintang, BerkatnewsTV. Kalangan mahasiswa dianggap rentan terhadap doktrin radikalisme. Berbagai upaya dilakukan untuk menangkal radikalisme agar mahasiswa tidak terdoktrin.

“Pemahaman radikalisme tidak boleh kita beranggapan hanya cenderung dengan salah satu agama karena pemahaman radikalisme juga banyak dalam konteks lain,” kata Kasat Intelkam Polres Sintang AKP Hilman Malaini.

Menurutnya, radikalisme ini juga merasa pendapatnya yang paling benar dan tidak menerima pendapat diluar kelompok mereka.

Dengan pemikiran seperti ini, juga dapat menimbulkan konflik SARA. Maka harus dicegah dari diri kita sendiri.

“Faktor penyebab terjadinya radikalisme salahsatunya adalah kemiskinan, pendidikan, marjinalisasi, otoritarian,” ungkapnya.

Penjelasan itu disampaikan Hilman saat seminar bertajung Meneguhkan Ideologi Pancasila Menolak Paham Khilafah dan Radikalisme, Sabtu (26/1).

Sementara itu Dandim 1205 Sintang Letkol INF Eko Bintara Saktiawan menyampaikan, radikal tidak semua menjadi hal yang negatif, ada halnya radikal harus ada pada diri kita sendiri yaitu berfikir secara mendasar.

“Pada akhir-akhir ini radikal sering diartikan dalam negatif saja, padahal tidak semua pemahaman radikal itu negatif, ada juga yang posotif,” ungkapnya.

Ketua Forum Peduli Ibu Pertiwi (FPIP) Sintang Dea Kusumah Wardhana mengatakan, kegiatan ini harus menyasar pada mahasiswa.

“Sebab pada usia mahasiswa atau pelajar sangat rentan disusupi pemahamn radikal. Jangan sampai mahasiswa ini memahami agama hanya setengah-setengah,” harapnya.

Ketua Staima Sintang Muhammad Faisal mengatakan menangkal radikalisme dan wawasan kebangsaan merupakan salah satu gagasan dari Presiden RI yang ke 4 yakni Gusdur .

“Tentu ini jasa beliau almarhum yang sangat luar biasa yang dapat kita teladani bersama ,”ujarnya.

Selain itu Kong Fu Cu dijadikan agama nasional yang kedua Imlek yang saat ini sedang dilaksanakan menjadi hari libur nasional ,nah hal tersebut Gusdur berkeinginan memanusiakan manusia.(sus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *