Belum Setahun Dibangun, Jembatan Gantung Ambruk

Kasi Intel Kejari Sintang saat meninjau jembatan di Melawi yang ambruk belum lama dikerjakan. Foto: Ist

Sintang, BerkatnewsTV. Belum setahun dibangun, jembatan gantung di Kecamatan Sokan Kabupaten Melawi tiba tiba ambruk.

Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (4/1) siang. Namun, beruntung tidak ada korban jiwa.

Jembatan gantung ini dikerjakan oleh CV Karya Raya selaku kontraktor dengan pagu anggaran hampir Rp1 miliar, tepatnya Rp950.408.000 bersumber dari APBD Kabupaten Melawi Tahun Anggaran 2019.

Akibat kejadian itu akses ke beberapa desa yang terhubung yakni Desa Sepakat dengan Dusun Kedakal Desa Tanjung Sokan, Sungai Pinoh terputus.

Kejaksaan Negeri Sintang yang menaungi dua wilayah hukum yakni Sintang- Melawi langsung meninjau jembatan gantung tersebut.

Kasi Intel Kejari Sintang Sofyan ditemui media ini menyatakan Penyebab robohnya jembatan gantung tersebut belum diketahui secara pasti.

“Kita belum tahu pasti penyebab robohnya jembatan karena kita bukan orang teknis. Tetapi, informasi yang kami dapat, baut dengan lobang bow tidak cocok. Artinya, lubang bow lebih besar daripada baut. Itu jawaban, dari PU yang kemarin nyampaikan,” kata Kasi Intel Kejari Sintang Sofyan ditemui Selasa (7/1).

Kejaksaan dalam hal ini melakukan penyelidikan tapi Kejari Sintang masih dalam rangka melakukan puldata dan pulbaket.

Namun Sofyan telah meminta kontraktor memperbaikinya mengingat proyek itu masih dalam masa pemeliharaan dan jembatan tersebut digunakan masyarakat

“Pihak Kejari Sintang bakal memberi pendampingan dan pemahaman jika ada kesalahan dalam kasus tersebut. Itupun hanya sebatas memberi pendampingan dan pemahaman bukan serta merta langsung melakukan menyelidikan,” jelasnya.

Sebab ia jelaskan jembatan itu roboh disaat proses pembangunanya sudah selesai dan sudah serah terima. Cuma masih masa pemeliharaan karena kontrak dimulai tanggal 30 Agustus sampai 6 bulan kedepanya.

“Jadi selesai pengerjaan sudah diserahkan ke PU, Cuma pemeliharaan masih 6 bulan,” kata Sofyan.

Ditegaskan Sofyan terkait proyek pembangunan jembatan tersebut, terlepas dari TP4D atau bukan, yang jelas pihaknya ke TKP bukan sebagai kapasitas dalam tugas sebagai TP4D, tapi sebagai pengamanan kejaksaan merespons terhadap kejadian yang ada.

“Termasuk yang kita dampingi walaupun kami belum pernah ke sana. Benar faktanya, jembatan itu roboh. Kita temukan, tentu selain itu ada penyebab lain, itu hanya salah satu, kita tidak berani juga menyimpulkan karena kita belum melakukan penyelidikan. Kita tidak bisa memastikan dan mengetahui apa penyebab yang sebenarnya. Pasti orang teknis yang tahu,” tuturnya.

Ia sebutkan banyak faktor penyebabnya seperti kayu yang bukan belian super kelihatannya, bisa juga.

Dari segi perencanana apakah sudah diuji kekuatan menahan beban, apa sudah dilakukan. Pelaksanaan apakah benar benar sesuai RAB, materialnya sudah benar atau belum, ini yang belum diselidiki. (sus)