loading=

Cegah Kepunahan Bahasa, Balai Bahasa Kalbar Gelar Sosialisasi Penyuluhan Penggunaan Bahasa

Suasana Penyuluhan Penggunaa Bahasa Indonesia di Media Masaa,Foto: Abang Indra

Sanggau, BerkatnewsTV. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat menggelar penyuluhan penggunanaan bahasa indonesia di media massa di Kabupaten Sanggau, Kamis (21/11) pagi.

Acara yang digelar di aula Kantor Bapenda Sanggau itu dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas diwakili Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sanggau, Maskun.

Sekretaris Dnas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau, Maskun usai membuka penyuluhan penggunaan bahasa indonesia di media masa se Kabupaten Sanggau menyampaikan

Balai Bahasa Proinsi Kalimantan Barat sebagai salah satu lembaga dalam lingkup Kemendikud yang memiliki tugas dan fungsi melakukan penelitian, pengembangan dan pembinaan, serta pelayanan kebahasaan dan kesasteraan.

Salah satu program pembinaan kebahasaan adalah dengan terus melaksanakan penyuluhan penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar sesuai kaidah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia disingkat PUEBI sebagaimana diatur dalam Permendikbud nomor 50 tahun 2015 tentang PUEBI.

Pada tahun 2019, lanjut dia, Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat mengagendakan kegiatan penyuluhan bahasa di seluruh Kabupaten dan Kota se-Kalimantan Barat.

“Untuk Kabupaten Sanggau dilaksanakan pada tanggal 20 sampai dengan 22 Nopember 2019, bertempat di Aula Bapenda Kabupaten Sanggau,” ujar Maskun.

Maskun menambahkan, untuk kelancaran kegiatan penyuluhan tersebut, Balai Bahasa Provinsi Kalbar bekerjasama dengan Dinas Dikbud Kabubaten Sanggau.

“Dinas Dikbud Kabupaten Sanggau selaku lembaga yang bertanggung-jawab terhadap pengelolaan pendidikan, tentu sangat menyambut baik dan mendukung kegiatan penyuluhan tersebut.

Karena bahasa Indonesia adalah merupakan bahasa negara yang harus terus dijaga dan dikembangkan fungsi dan perannya sesuai dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan serta tuntutan zaman dan kebudayaan di Indonesia, khususnya di Kalbar dan Kabupaten Sanggau,” terangnya.

Dikatakan Maskun, bahasa Indonesia sebagai kekayaan, identitas dan sekaligus perekat bangsa tentu menghadapi banyak tantangan dan pengaruh dalam pengembangannya.

Akulturasi budaya dan transformasi masyarakat modern yang semakin tinggi memungkinkan terjadinya kerancuan bahasa bahkan punya potensi untuk punah atau hilang. Agar tidak punah maka salah satu solusinya adalah agar setiap masyarakat Indonesia terus mempelajarinya.(dra)