Singkawang, BerkatnewsTV. Forum diskusi terbuka Analisis Singkawang Club (ASC) akan digelar perdana, Senin (25/11) malam, sekitar pukul 19.30 WIB dengan tema “Kota Pusaka Untuk Siapa” di gedung Singkawang Cultural Center (SCC).
Sebagai narasumber, penggagas juga akan mengundang Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie dan beberapa perwakilan dari unsur Eksekutif, Legislatif, Akademisi, Praktisi Hukum, Aktivis serta Organisasi yang ada di Kota Singkawang.
“Hingga saat ini kita masih terus melaksanakan pematangan dan persiapan-persiapan. Insya Allah di forum diskusi terbuka yang digelar perdana nanti, kita akan menghadirkan Wali Kota Singkawang sebagai narasumber utama,” kata penggagas Forum diskusi Analisis Singkawang Club, M Abdurrahman.
Abdurrahman mengatakan, diskusi terbuka analisis Singkawang Club yang mereka gagas dilaksanakan lebih cepat dari agenda awal yang sudah direncanakan.
“Luar biasa sambutan masyarakat, banyak yang menginginkan diskusi terbuka ini untuk segera di gelar,” ujarnya.
Menurutnya, dipilihnya tema Kota Pusaka, karena terkait penataan Kota Pusaka yang hingga saat ini masih dalam proses pengerjaan dan direncanakan Pemerintah Kota Singkawang akan selesai Desember 2019, hingga saat ini masih menjadi buah bibir dan sebagian menuai pro kontra di kalangan masyarakat Kota Singkawang.
“Nah demi meluruskan imajinasi liar dan pro kontra yang berkembang di masyarakat, lewat wadah dan forum inilah menurut kami sangat penting bagi kita untuk melaksanakan diskusi bersama pemerintah dan stakholder terkait,” ungkapnya.
Forum diskusi Analisis Singkawang Club juga direncanakan akan digelar secara live di media sosial dan akan digelar secara berkelanjutan dengan tema berbeda seputar isu strategis tentang pembangunan di Kota Singkawang.
“Harapan kita kedepan semoga forum diskusi Analisis Singkawang Club ini akan menjadi wadah berdiskusi antara masyarakat dan pemerintah Kota Singkawang untuk membahas isu-isu strategis yang terjadi seputar pembangunan di Kota Singkawang dengan tetap selalu mengedepankan profesionalitas serta etika dalam berdiskusi,” ungkapnya.(mzr)