Sekadau, BerkatnewsTV. Para petani di Kabupaten Sekadau mengeluhkan harga karet murah sehingga mereka kesulitan memenuhi kebutuhan pokok dan biaya sekolah anak yang tinggi.
Salah satu petani karet di Desa Bokak Sebumbun, Kecamatan Sekadau Hilir, Setyono, menjelaskan kondisi seperti ini berkibat penghasilan petani karet tidak seimbang dan semakin tingginya harga kebutuhan pokok.
“Dengan harga yang hanya Rp6.000, tentu tidak seimbang dengan harga kebutuhan pokok yang semakin tinggi, jadi kami harus mencari tambahan dari pekerjaan lain,” ujar Setyono Minggu (10/11).
Meskipun harga karet murah, Setyono tetap tekun menyadap getah karet yang sudah dilakoninya selama enam tahun untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-harinya.
Dalam sehari, ia bisa menoreh karet sebanyak 8 kilo, jika dikalkulasikan dengan harga sekarang maka ia hanya berpenghasilan 48.000 rupiah sehari.
“Jika kondisi cuaca bagus bisa menyadap karet, namun jika kondisi hujan hasilnya pun akan berkurang, bahkan kami tidak bisa noreh,” kata dia.
Setyono menegaskan, para petani sangat berharap kepada pemerintah, untuk betul-betul mencari cara mengatasi harga karet yang anjlok seperti sekarang ini agar masyarakat menengah ke bawah bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Tolonglah carikan solusinya, supaya kami bisa merasakan hasil kami dengan baik, sehingga masa depan anak kami bisa sejahtera dengan di tunjangnya harga yang layak buat petani,” tutupnya.(her)