Pontianak, BerkatnewsTV. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak melansir, hingga Senin (12/8) hari ini, terdeteksi 1.124 titik panas (hotspot) yang tersebar di Provinsi Kalbar.
“Per hari ini, enam perusahaan yang dilaporkan terindikasi membakar lahan,” ungkap Gubernur Kalbar Sutarmidji disela Rakor Penanggulangan Karhutla di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Senin (12/8).
Midji mengungkapkan, dengan jumlah laporan tersebut, sampai hari ini tercatat 94 perusahaan diduga sebagai penyebab Karhutla, meliputi 56 perkebunan dan 38 Hutan Tanam Industri (HTI).
“Mereka kita panggil karena di sekitar kawasan konsesi yang mereka kelola terdapat hotspot. Kita lihat progresnya. Kalau perlu kita cabut izinnya. Kita tidak main-main,” tegas Midji.
Perusahaan yang memenuhi panggilan diberi peringatan terlebih dahulu. Sedangkan yang mangkir akan langsung diproses.
“Ditindak secara hukum, baik pidana maupun perdata,” jelas Midji.
Selain akan memberikan sanksi dan menyegel perusahaan yang terbukti membakar hutan dan lahan, Midji juga meminta perusahaan-perusahaan di Kalbar berkomitmen untuk mengatasi Karhutla.
“Saya minta seluruh perusahaan menyediakan alat pemadam kebakaran. Harus diaudit. Untuk ini saya tugaskan dari LH. Sewaktu waktu saya akan kunjungi perusahaan secara acak,” janji Midji.
Lebih khusus Midji menyoroti PT Sinar Karya Mandiri yang diketahui beroperasi di Kabupaten Ketapang dan Sanggau. Di areal perusahaan sawit itu terdeteksi 20 hotspot.
“Saya akan pantau terus. Kalau masih bertambah, akan saya segel,” tegasnya.(dik)