Pemilu Jangan Jadikan Momok. Sujiwo Berharap Masyarakat Kembali Bersatu

Buka puasa bersama di kediaman rumah Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo yang juga dihadiri masyarakat Kubu Raya. Foto: Ist

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo berharap masyarakat kembali bersatu pasca-pemilu dan pilpres. Tidak lagi ada masyarakat yang terkotak-kotak dan terpecah belah. Suhu politik boleh memanas akan tetapi masyarakat tetap dingin.

“Persatuan dan kesatuan adalah aset utama bangsa ini. Apapun hebat apappun program tapi masyarakatnya terkotak-kotak tidak menyatu saya yakin susah. Apalagi, ini masih di bulan ramadan, mari kita ambil hikmahnya,” kata Sujiwo usai buka puasa bersama masyarakat di kediamannya pada Minggu (28/5).

Sujiwo maklumi dan tidak pungkiri jika pada saat pemilu atau pilpres masyarakat terkotak-kotak. Namun ia mengingatkan jangan lah pesta demokrasi yang dihelat lima tahunan itu menjadi sebuah momok di masyarakat.

“Kalau proses demokrasi itu sudah selesai, maka kita harus bersatu kembali,” harapnya.

Sementara itu Habib Toha, salah seorang tokoh agama di Kubu Raya mengingatkan agar masyarakat di bulan puasa ini hendaknya dapat menahan diri.

“Maka pentingnya silaturahim yang positif setiap saat untuk menahan diri dan menghindari dari segala hal yang tidak terpuji,” imbaunya.

Tentu langkah konkretnya kata Habib Toha yakni para tokoh agama atau ulama tidak henti-henti mengimbau melalui majelis, tausiah, jamaah atau santri agar tidak terprovokasi.

“Yang terpenting bagaimana semua pihak mengambil pelajaran dan tidak terulang kembali. Itu yang saya ingatkan,” harapnya.

Sementara itu anggota DPR RI Kalbar dapil Kalbar, Sy. Abdullah Alkadri mengimbau masyarakat tetap mengedepankan persatuan.

“Kalau pada saat pilpres kemarin di masyarakat ada yang 01 dan ada yang 02, maka sekarang kita harus pilih 03 yakni persatuan Indonesia,” ujarnya.

Perpecahan menurut dia, akan sangat merugikan masyarakat dari semua aspek. Karena itu ia juga berharap masyarakat tidak mudah terpancing atau terprovokasi dengan isu-isu yang tidak benar.(rob)