Pontianak, BerkatnewsTV. Ketua Tim Restorasi Gambut Kalbar Adi Yani mengungkapkan dalam rangka upaya pencegahan karhutla di Kalbar, pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi bersama pihak terkait sejak bulan lalu.
“Bisa kita lihat kabut asap sudah mulai menampakkan diri. Makanya dari satu bulan yang lalu kita sudah melakukan antisipasi dengan penyampaian imbauan oleh BPBD, TNI, Polda, Manggala Agni dan pemantauan satelit NOAA untuk melihat indikasi adanya kebakaran di suatu daerah,” ungkapnya, Rabu (20/3).
“Selain itu juga sudah dipasang alat pemantau panas muka air tanah secara realtime melalui Sistem Pemantauan Air Lahan Gambut (SIPALAGA) di dua belas titik di Kalbar. Jadi kita sudah bisa melihat wilayah yang kena panas tingkat bahaya, maka kita akan melakukan pembasahan di area tersebut dengan sumur bor yang sudah ditempatkan di beberapa titik dan melakukan sekat kanal agar area tersebut tetap terbasahi,” lanjut Adi.
Tidak hanya itu, untuk membantu merestorasi lahan gambut yang rusak juga dilakukan pembasahan kembali lahan gambut yang sudah rusak atau kering dengan sumur bor.
“Kemudian menanami kembali areal bekas terbakar dengan tanaman yang cocok untuk ekosistem gambut dan mengembangkan program revitalisasi mata pencaharian atau pengendalian ekonomi kepada masyarakat,” jelasnya.
Terakhir yaitu dengan program desa peduli gambut yang bertujuan membantu desa mencapai indikator yang ada dalam indeks desa membangun oleh Kementerian Desa sehingga dapat menguatkan indeks ketahanan lingkungan dan sebagian indeks ketahanan ekonomi dan sosial
“Kegiatan ini diharapkan bisa sejalan dengan target oleh Gubernur untuk menjadikan Kalbar memiliki desa mandiri dan kami berkomitmen untuk mendukung kebijakan tersebut,” tutupnya. (iki)