Sintang, BerkatnewsTV. Sektor perkebunan kelapa sawit masih andalan komoditi di di Bumi Senentang. Peran dan kontribusi sub sektor perkebunan selama ini menunjukkan hasil positif dalam mendukung pembangunan.
Hal itu diungkapkan Asisten Pemerintahan Setda Pemkab Sintang, Abdul Syufriadi saat membuka Konsultasi Publik Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB), Kamis (22/11).
“Khususnya sektor pertanian dan secara umum pembangunan nasional, baik berperan langsung terhadap pendapatan produk domestik bruto (PDB), penyedia lapangan kerja, dan sumber pendapatan masyarakat,” jelasnya.
Untuk Kabupaten Sintang sendiri struktur perekonomian masih didominasi oleh tiga sektor ekonomi yaitu pertanian, perdagangan dan konstruksi. Peran ketiga sektor ini mendominasi pembangunan hingga 55,03 persen.
“Sektor pertanian termasuk sub sektor perkebunan memberikan kontribusi terbesar yaitu 23,46 persen dan antara sektor tersebut memiliki keterkaitan terhadap sektor lainnya,” jelas Abdul.
Disebutkanya, kelapa sawit juga memberikan memberikan dampak kepada secara kehidupan sosial dan lingkungan. Sehingga dalam penanganannya tidak bisa parsial dan membutuhkan kolaborasi dengan semua pihak.
Manager WWF- Indonesia, Putra Agung menurutnya ada peran pemerintah, asuransi, perwakilan perusahaan, NGO yang terlibat dalam diskusi, sehingga menjadi koridor implementasi perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.
“Kita mencoba menangkap interest dan kebutuhan dari masing-masing stakeholder yang hari ini kita syukuri dapat hadir, terutama terkait bagaimana kita bisa mengimplementasikan sawit berkelanjutan,” pungkasnya.
Secara singkat, dia menjelaskan sawit berkelanjutan ialah yang diproduksi dengan cara legal, tidak ada deforestasi, kemudian bisa menjamin keberlangsungan ekonomi dan ekologi bagi wilayah sekitarnya.(sus)