Pontianak, BerkatnewsTV. Ketua Umum Paguyuban Jawa Kalbar, Sadimo Yitno Poerbowo mengungkapkan nilai dari Kirab Budaya Grebeg Suro dan kaitannya dengan pileg dan pilpres adalah untuk mempersatukan perbedaan.
“Nilai dari Kirab Budaya Grebeg Suro ini adalah untuk mempersatukan diantara kita karena Kalbar ini banyak sekali etnisnya dan kita satukan untuk menjalin komunikasi dan silaturahmi sehingga dalam pileg dan pilpres nanti kita sudah terjalin komunikasi yang baik. Dan kita berharap akan terus damai hingga pilpres,” ungkapnya.
Sadimo pun menceritakan secara singkat makna Festival Kirab Budaya Grebeg Suro
Ini merupakan event penutup tradisi masyarakat Jawa di Bulan Suro atau Muharram dalam penanggalan Jawa 1951 Saka atau 2018 Masehi.
“Jadi semua budaya yang ada dikeluarkan semua hasil bumi di Kalbar khususnya untuk menyatukan masyarakat. Sesuai dengan visi misi Paguyuban Jawa yaitu mempersatukan dan memperkuat silaturahmi,” ucapnya
Sadimo mengatakan Kirab Budaya Grebeg Suro di Kota Pontianak sudah digelar untuk kedua kali. Namun, di tahun ini jauh lebih meriah karena etnis lain juga ikut berpartisipasi.
“Ini salah satu budaya turun temurun. Jadi, pesan dari orang-orang tua yaitu setiap budaya harus dikembangkan. Dimana kamu berpijak disitu kamu kembangkan budayamu,” ujarnya.
Ia pun mengungkapkan Grebeg Suro di Kota Pontianak dan di Jawa tidak jauh berbeda.
“Cuma di jawa itu kerbau dikirabkan, kereta kencana dikirabkan dan dipimpin oleh rajanya sendiri seperti di Solo dan Yogyakarta. Gunungannya juga sama hanya kalau di Jawa itu lebih mewah lagi bahkan sampai tiga gunungan yang besar. Kalau di Kalbar ini satu gunungan sudah cukup untuk menandakan bahwa budaya Jawa juga ada di Kalbar,” ungkapnya. (riz/why)