Sanggau, BerkatnewsTV. Kapolres Sanggau AKBP. Imam Riyadi menyebut angka kematian tertinggi di Kabupaten Sanggau disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) bukan karena penyakit.
“Mirisnya lagi, korban didominasi usia produktif antara 16 – 45 tahun,” katanya usai menghadiri HUT Lalulintas ke-63 bertajuk gebyar promoter, Rabu (26/9).
Ia membeberkan tahun 2017 jumlah lakalantas tercatat 98, meninggal dunia 35 orang, luka berat 52 dan luka ringan 9 orang dengan kerugian materil Rp372.550.000.
Sementara tahun 2018 hingga bulan September tercatat 92 kasus, meninggal dunia 40 orang, luka berat 68, luka ringan 7 orang dengan kerugian Rp1,3 miliar.
“Jadi ada peningkatan kasus dan ini harus kita carikan solusinya bersama -sama,” kata Kapolres.
Untuk menekannya Kapolres berharap kritik, saran dan masukan dari seluruh elemen masyarakat, termasuk dengan memberikan pemahaman pada anak usia dini.
“Kemaren kita sudah meluncurkan program pelajar pelopor kamseltibcarlantas. Polsek -Polsek di daerah jalur harus peduli dengan kondisi jalan yang ada,” pintanya.
Bupati Sanggau Paolus Hadi berharap masyarakat aktif dan konsen mewujudkan tertib berlalu lintas sesuai dengan visi misi Bupati untuk mewujudkan Sanggau tertib.
“Tadi kita mendengar apa yang disampaikan Pak Kapolres yang menyebut angka kecelakaan yang cukup tinggi di Sanggau. Salah satu faktornya karena tidak tertib,” kata Bupati.
Oleh karenanya, Bupati meminta kepedulian semua pihak termasuk para orang tua supaya tidak memberikan kendaraan bermotor sebelum anak tersebut memenuhi syarat.
“Mungkin karena saking sayangnya dengan anak, apa yang diminta kita beri, padahal mengancam keselamatan dia,” ujar PH, sapaan akrabnya.
Kepada Dinas Perhubungan Bupati mengingatkan untuk konsisten mengecek rambu – rambu lalu lintas, marka jalan dan tanda – tanda lalulintas lainnya.
“Jangan sampai trafic ligh mati sampai tiga tahun. Lama benar tiga tahun dah kupecat kepala dinasnya,” tegas Bupati.
Dinas Perhubungan juga diminta berkoordinasi dengan Satuan Lalulintas untuk menginventarisir apa yang kurang dan perlu dibenahi.(dra)