loading=

Krisantus Ungkap Jargon Perut Kenyang, Jalan Lancar. Ternyata Ini Artinya

Anggota DPRD Kalbar Fraksi PDIP Krisantus

Pontianak, BerkatnewsTV. Dua kali menjadi Caleg Kabupaten Sanggau. Dua kali pula menjadi Caleg Provinsi Kalbar. Semuanya berhasil dengan gemilang. Kini Krisantus Kurniawan maju ke senayan.

Sudah barang tentu, strategi dan perjuangan Krisantus untuk duduk di kursi DPRD Kabupaten Sanggau, berbeda dengan langkah-langkahnya ketika menarik simpatik pemilih yang lebih banyak ketika hendak duduk di DPRD Provinsi Kalbar.

Demikian pula strategi yang akan diterapkannya untuk duduk di DPR-RI pada 2019. Sudah pasti berbeda ketika hendak menjadi Legislator Sanggau dan Kalbar.

Namun, Krisantus tetap setia dengan jargon yang diusungnya, dari dulu hingga kini, yakni Perut Kenyang, Jalan Lancar.

“Ada sebagian kecil yang kadang-kadang protes, mereka bilang ‘pak jargonnya diganti pak,” katanya ditemui di Fraksi PDIP DPRD Provinsi Kalbar, Senin (23/7).

Krisantus mengatakan, sebagian kecil masyarakat yang menolak jargon tersebut, lantaran tidak mengerti makna sebenarnya di balik jargon tersebut.

“Saya bilang (ke mereka-red) jargon itu adalah identitas pribadi yang saya ciptakan untuk membahasakan kesejahteraan dan transportasi,” jelasnya.

“Perut Kenyang”, jelas Krisantus, tidak bisa hanya diartikan sebagai makan nasi dan lauk pauk, lalu perut terasa kenyang. “Perut kenyang itu sebagai suatu kesimpulan dari kebutuhan masyarakat akan kesejahteraan yang sudah terpenuhi.

“Sudah sehat, sudah berpendidikan, memiliki kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, ekonominya sudah baik,” terangnya.

Demikian pula dengan “Jalan Lancar”, kata Krisantus, bukan hanya diartikan bahwa jalannya seseorang itu sudah kuat setelah makan tadi. Tetapi, terkait transportasi dan sarana prasarana di berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan dan lainnya.

“Jadi, Perut Kenyang, Jalan Lancar itu tidak hanya diartikan makan nasi dan lauk pauk lalu kuat berjalan,” jelasnya.

Kalaupun mau diartikan demikian, menurut Krisantus, masih bisa diterima secara logika. Karena tidak ada manusia di dunia ini mampu beraktivitas kalau tidak makan.

“Mesti kita makanan dulu, setelah kenyang barulah kita mampu melakukan aktivitas apapun,” ujarnya.

Namun tidak dimungkiri, kalimat seperti ini sering dipelesetkan, bahwa setelah perut kenyang usai makan itu, muncul rasa mengantuk, kemudian tidur. “Itu terjemahan khusus untuk Si Pemalas,” kata Krisantus.

Kalau orang yang produktif dan mempunyai kreativitas yang tinggi, menurut Krisantus, setelah makan akan beraktivitas untuk mencari makan lagi, bukannya malah tidur.

Selain memiliki makna yang mendalam terkait pembangunan dan menghantarkannya empat kali ke kursi Legislatif, Krisantus masih menggunakan “Perut Kenyang, Jalan Lancar”, lantaran jargon tersebut lebih terkenal dari namanya sendiri.

“Kalau adik-adik (wartawan-red) pergi ke Sanggau, di suatu tempat atau daerah terpencil lalu bertanya kepada masyarakat setempat, apakah kenal dengan Krisantus Kurniawan, mungkin ada yang tidak kenal. Tetapi kalau ditanya, apakah mengetahui ada Anggota Dewan yang jargonnya Perut Kenyang Jalan Lancar, mereka semua tahu,” ungkap Krisantus sembari tersenyum.

Ia mengungkapkan, jargon ini bukan hanya dikenal orang-orang dewasa, tetapi juga anak-anak kecil. “Ini yang membuat Saya tetap berpegang teguh untuk tidak mengganti jargon tersebut,” jelas Krisantus.

Ditegaskannya kembali, bahwa jargon “Perut Kenyang, Jalan Lancar” itu merupakan refresentatif kesejahtearan masyarakat, suatu bentuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakaat di Kalbar, khususnya Daerah Pemilihan (Dapil) Kalbar II.

“Karena kalau kita pergi menemui masyarakat, dalam aspirasinya mereka tidak pernah ingin dibangunkan mall, sarana rekreasi yang mewah, atau tidur di hotel berbintang, tidak seperti itu. Mereka ingin bagaimana perekonomiannya meningkat, bisa sekolah, mendapatkan pelayanan kesehatan, transportasi lancar dari dusun, desa, kecamatan hingga kabupaten,” papar Krisantus.

Kalaulah kebutuhan dasar masyarakat tersebut terpenuhi dengan baik, jelas Krisantus, niscaya perekonomian masyarakat Kalbar akan bergerak dan pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan.(jon)