loading=

Masyarakat Empanang Ingin Gabung Malaysia

Kapuas Hulu, BerkatnewsTV. Lantaran kecewa tidak pernah tersentuh kue pembangunan, masyarakat di Kecamatan Empanang Kabupaten Kapuas Hulu menyatakan ingin bergabung ke negeri tetangga Malaysia.

Kecamatan Empanang merupakan salah satu kecamatan yang terletak berbatasan langsung dengan negeri Jiran Malaysia.

72 tahun Indonesia merdeka, tidak membuat masyarakat Kecamatan Empanang benar-benar merasakan kemerdekaan tersebut. Soalnya, hingga hari ini masyarakat Kecamatan Empanang masih dalam serba keterbatasan dalam segala fasilitas umum.

“Masyarakat Empanang hingga hari ini masih belum merasakan akses jalan yang layak, air bersih, listrik dan lainnya. Jika melihat kondisi jalan kami saat ini, kami ini sepertinya belum merdeka. Belum lagi masalah yang lain,” kata Filipus warga setempat ditemui Jumat (29/6).

Sebagai masyarakat Empanang, ia mengaku ada kecemburuan sosial terhadap kecamatan lain yang ada diperbatasan seperti Kecamatan Badau, Batang Lupar, Embaloh Hulu dan lainnya. Soalnya kecamatan-kecamatan ini ini selalu mendapat kunjungan dari para pejabat dan peningkatan infrastruktur pun selalu ditingkatkan.

”Kok kami tidak, kami seperti dianaktirikan dan ditinggalkan oleh pemerintah. Apa bedanya Kecamatan Empanang dengan kecamatan yang lainnya,” ungkapnya.

Dengan kondisi seperti ini kata Filipus, masyarakatnya pun ada berpandangan ingin bergabung saja dengan Malaysia yang makin makmur dan sejahtera sehingga masyarakatnya pun bisa diperhatikan sebagaimana mestinya.

Sementara itu, Camat Empanang Jonatus Judang, mengakui bahwa banyak persoalan mendasar diwilayahnya yang berkaitan dengan kepentingan umum belum dipenuhi pemerintah.

“Mulai dari masalah jalan, air bersih, listrik dan lainnya, tempat kami itu masih sulit dan terbatas,” katanya.

Sejauh ini kata Judang, setiap pejabat yang berkunjung kewilayahnya, masyarakat selalu menyampaikan jika masyarakat Empanang ini merasa belum merdeka karena masih banyak keterbatasan.

“Bahkan ketika Presiden berkunjung ke Badau, masyarakat kami ada yang menyampaikan jika masyarakat Empanang belum merasakan kemerdekaan,” ujarnya.

Judang mengungkapkan, di Kecamatan Empanang tersebut ada enam desa yakni Desa Nanga Kantuk, Bajau Andau, Titin Peninjau, Laja Sandang, Kumbang Jaya dan Keling Panggau. Namun dari enam desa, ada tiga desa yang belum sama sekali teraliri listrik sehingga membuat ketiga desanya ini menjadi daerah tertinggal.

Bukan masalah listrik saja yang menjadi keluhan masyarakat, menurutnya belum lagi masalah jalan dari ruas Badau-Empanang dimana kondisinya sangat parah dan membuat masyarakat harus berhati-hati untuk melewati jalan tersebut. “Tak bisa dibayangkan jalannya, yang jelas rusak parah dan penuh lobang,” tuturnya.

Tak hanya itu kata Judang, mereka juga mengeluhkan tidak adanya air bersih, masyarakatnya pun terpaksa saat MCK harus menggunakan air sungai.

“Air bersih kami itu selalu mengandalkan air hujan, jika tak ada hujan, kami terpaksa konsumsi air sungai. Bayangkan saja di ibukota kecamatan saja air bersih tidak ada, apalagi didesanya,” pungkasnya. (rel)