Pontianak, BerkatnewsTV. Ibunda Ay, Lilik Meilani sangat menyayangkan tindak kekerasan yang menimpa anaknya tersebut. Dirinya bahkan menyesali tindakan para pelaku pengeroyokan terhadap anaknya tersebut.
“Dia hanya korban yang tidak tahu apa-apa. Ini permasalahan kakaknya dan pelaku Da karena akar permasalahannya ada di mereka,” cerita Lilik ditemui BerkatnewsTV di RS Promedika, Minggu (7/4) malam.
Lilik menyebutkan bahwa keadaan anaknya saat ini mengalami traumatik berat bahkan sering berhalusinasi tentang kejadian tersebut.
“Kondisinya kemarin diperiksa oleh psikiater dan dikatakan mengalami trauma berat dan selalu berhalusinasi karena dibayangannya orang-orang yang melakukan penganiayaan selalu datang sehingga dia takut bahkan bertemu keluarga kami saja takut,” sambungnya.
Dirinya membenarkan bahwa sempat ada upaya untuk mediasi dari Polsek Selatan terhadap keluarga korban dan pelaku.
“Saya tidak terima mediasi, saya tetap ingin melanjutkan melalui jalur hukum, karena ini menyangkut hidup anak saya ditambah lagi ini kekerasan, penganiayaan bahkan pengeroyokan. Bahkan mereka setelah melakukan pemukulan dan pengeroyokan membuat postingan dimedia sosial Instagram bahwa mereka bangga akan kelakuan mereka,” tegasnya.
Selain dilakukan pelaporan ke Polsek Selatan, kasus ini sudah dilaporkan kepada KPPAD serta sudah sampai kepada Wali Kota Pontianak yang siang tadi datang langsung bersama istrinya.
Dirinya menambahkan bahkan sebelum anaknya menjadi korban, sudah banyak informasi yang mengatakan bahwa gerombolan anak-anak ini melakukan kekerasan seperti ini akan tetapi tidak dilaporkan.
“Yang saya tahu mereka mengeroyok anak saya habis-habisan dan yang paling parah anak saya sampai dirusak area kewanitaannya. Ini bisa dibilang termasuk dalam kategori geng pelajar yang brutal dan nakal, apalagi postur mereka tinggi-tinggi dan besar,” kesalnya.
Dirinya berharap sekolah-sekolah tempat para pelaku menimba ilmu melakukan tindakan tegas terhadap para siswanya yang menyimpang seperti ini.(ico)