Sanggau, BerkatnewsTV. Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Sanggau telah mendapatkan laporan puluhan ekor babi di sejumlah kecamatan mati mendadak.
Ternak babi tersebut merupakan bantuan yang bersumber dari APBD Provinsi Kalbar dan APBD Kabupaten Sanggau. Namun sampai hari ini virus yang menyerang ternak babi itu masih misterius.
“Secara klinis mengarah ke virus African Swine Fever (ASF) yang mematikan bagi babi, tapi setelah di uji PCR, hasilnya negatif ASF,” jelas Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Sanggau Ambius Anton diwawancarai, Rabu (2/12).
Baca Juga:
Pihaknya ia sebutkan masih terus melakukan analisa penyebab kematian mendadak ternak babi tersebut. Dan untuk mencegah terulangnya kembali kematian babi dilakukan penyemprotan disinfektan di kandang babi.
“Karena vaksinya terbatas, upaya yang bisa kita lakukan dengan pemberian disinfektan,” terangnya.
Dikatakannya, adapun babi yang mati tersebar di sejumlah kecamatan yakni bantuan dari APBD Provinsi untuk wilayah Kecamatan Entikong ada 34 ekor, 28 ekor mati sisa 6 ekor.
Bantuan dari APBD Kabupaten Sanggau untuk wilayah Bonti ada 20 ekor, 4 ekor mati sisa 16 ekor, dan ternak babi milik masyarakat di Sekayam 20 ekor mati 1 ekor sisa 19 ekor.(pek)













