loading=

Kandang Natal dari Kardus, Simbol Kesederhanaan dan Kesetaraan di Hadapan Tuhan

Kandang Natal dari Kardus, Simbol Kesederhanaan dan Kesetaraan di Hadapan Tuhan
Paroki Gembala Baik Pontianak menghadirkan konsep kandang Natal yang berbeda pada perayaan Natal tahun 2025. Jika pada tahun lalu umat hanya disuguhkan pohon Natal sederhana dengan sebuah bintang di puncaknya, tahun ini dekorasi Natal tampil unik dengan memanfaatkan kotak kardus kosong yang dibalik tanpa tulisan sebagai elemen utama kandang Natal. Foto: egi/berkatnewstv

Pontianak, BerkatnewsTV. Paroki Gembala Baik Pontianak menghadirkan konsep kandang Natal yang berbeda pada perayaan Natal tahun 2025. Jika pada tahun lalu umat hanya disuguhkan pohon Natal sederhana dengan sebuah bintang di puncaknya, tahun ini dekorasi Natal tampil unik dengan memanfaatkan kotak kardus kosong yang dibalik tanpa tulisan sebagai elemen utama kandang Natal.

Pemilihan kardus kosong tersebut bukan tanpa makna. Pastor Paroki Gembala Baik Pontianak, Pastor Marselinus Arianto, menjelaskan kandang Natal tahun ini mengandung pesan teologis dan sosial yang mendalam bagi umat.

“Ide kandang Natal dari kotak kardus ini menggambarkan bahwa setiap pribadi memiliki kepribadian, cara pandang, dan pemikiran yang berbeda-beda. Namun ketika kita berdiri di hadapan Allah, kita semua polos dan sama, seperti kotak kardus yang dibalik tanpa identitas,” ujar Pastor Marselinus Arianto ditemui berkatnewstv Selasa (23/12).

Ia menegaskan simbol kardus kosong tersebut juga menjadi pengingat bahwa tidak ada perbedaan status sosial, jabatan, maupun kekuasaan di hadapan Tuhan.

Baca Juga:

“Tidak ada yang lebih penting karena jabatan atau status sosial. Di hadapan Allah, kita semua setara,” tambahnya.

Selain melambangkan kesederhanaan dan kesetaraan, rangkaian kotak kardus yang saling menopang juga mencerminkan kehidupan menggereja yang ideal, yakni tanpa sekat atau pengkotak-kotakan antar umat.

“Kotak-kotak ini dirancang saling menopang satu sama lain. Itu menjadi simbol bahwa dalam kehidupan menggereja, kita dipanggil untuk saling mendukung agar menjadi kuat bersama, hingga akhirnya terbentuk sebuah kandang Natal yang indah dan bermakna,” jelas Pastor Marselinus.

Kandang Natal dari kardus kosong tersebut mendapat perhatian banyak umat karena tampil sederhana namun sarat pesan spiritual.

Melalui konsep ini, Paroki Gembala Baik Pontianak berharap umat dapat merefleksikan makna Natal sebagai peristiwa kerendahan hati, persaudaraan, dan kesatuan di tengah keberagaman.(ebm)