Kubu Raya, BerkatnewsTV. Wakil Komandan Yonif TP882 /Hulubalang, Kapten Inf Freddy Prantino menampik isu berkembang ada hal yang tidak wajar terhadap meninggalnya anggota TNI Serda Rafael Tetelo Luna parjurit TNI Yonif TP882 /Hulubalang.
Freddy menegaskan Yonif TP882/Hulubalang merupakan satuan pendidikan yang dihuni oleh 114 personel Bintara dan 507 personel Tamtama. Almarhum sendiri tercatat sebagai salah satu anggota Bintara.
Terkait isu yang berkembang di masyarakat, ia menepis adanya dugaan kekerasan di lingkungan satuan. Menurutnya, kondisi tersebut tidak sesuai dengan situasi dan sistem pembinaan yang berlaku di Yonif TP882/Hulubalang.
“Perlu saya tegaskan, di tempat kami ini terdiri dari Bintara dan Tamtama. Almarhum merupakan Bintara. Jadi jika ada isu yang menyebut adanya kekerasan, saya rasa itu tidak mungkin terjadi,” tegasnya pada Rabu (17/12).
Baca Juga:
- ICDN Kalbar Bentuk Timsus Selidiki Kematian Serda Rafael
- Kodam XII/Tpr Investigasi Prajurit TNI Gantung Diri
Diberitakan sebelumnya, Kapendam XII/Tpr Kolonel Inf Yusub Dody Sandra pada Minggu (14/12) menyatakan korban diduga kuat kehilangan nyawa akibat gantung diri. Laporan peristiwa tersebut di hari Jumat (12/12). pihak dari Pangdam bergerak cepat menggunakan mobil Bataliyon menjemput keluarga korban di Sekadau.
“Mereka melihat langsung posisi dan kondisi jenazah sebelum olah TKP oleh Pomdam,” ungkapnya.
Kemudian lanjutnya pihak keluarga korban pun tidak bersedia dilakukan otopsi. Karena secara sadar menerima kalau putranya memang melakukan aksi bunuh diri dengan cara menggantung diri.
“Selanjutnya setelah olah TKP kita membawa jenazah ke rumah sakit dan keluarga Almarhum ikut juga dalam prosesi pemandian jenazah,” tutupnya. (dian)













